Minggu, 19 Oktober 2014

AKHIRNYA “ALAN HENNING” PEJUANG KEMANUSIAAN ITU TETAP DISEMBELIH OLEH “ISIS”

Alan Henning sebelum disembelih oleh ISIS

Alan Henning seharusnya tidak dibunuh oleh ISIS atau oleh siapapun, karena dia relawan kemanusiaan yang sedang membantu rakyat Suriah mengantarkan bantuan berupa makanan, minuman, dan obat-obatan. Dan membantu rakyat Suriah merupakan pilihan dari hati Alan Henning karena memang dia merasakan penderitaan rakyat Suriah, rupanya pilihan Alan Henning untuk membantu rakyat Suriah salah…!!! Ia ditangkap dan disandera oleh kelompok ISIS, karena ISIS menganggap Alan Henning seorang mata-mata tanpa pembuktian sama sekali hanya karena Alan seorang Inggris yang beragama Kristen, atas dasar itulah ISIS tidak mengampuni dan tetap menghukum Alan dengan hukuman mati.

Perbuatan sadis gaya ISIS ini membuat orang diluar Islam bertambah antipati terhadap Islam, padahal Rasulullah tidak pernah mengajarkan umatnya membunuh petugas kemunsiaan, dan juga utusan. Dan bukan hanya orang diluar Islam saja umat Islam termasuk para mujahidin yang ada di Suriah menentang perbuatan biadab yang dilakukan oleh ISIS.


Ada beberapa ulama mujahidin yang meminta kepada kelompok ISIS agar membebaskan Alan Henning karena Alan Henning hanya petugas relawan kemanusiaan yang sedang membantu rakyat Suriah yang sedang dizhalimi oleh rezim Basyar Al Assad.

Kalau petugas kemanusiaan seperti Alan Henning di sembelih oleh kelompok ISIS, petugas kemanusiaan manalagi yang akan datang membantu rakyat Suriah..? Perbuatan dan kekejaman ISIS ini akan membuat rakyat Suriah tambah menderita karena tidak akan pernah ada orang yang berani datang ke Suriah untuk membantu rakyat Suriah karena takut disembelih oleh ISIS.

Siapa Alan Henning…?

Alan Henning Ayah 2 Orang Anak
Henning diculik ISIS saat bekerja sebagai relawan pengantar bantuan kemanusiaan di Suriah bersama Haines. Pria berusia 47 tahun itu adalah ayah dua anak dari kota Salford. Wartawan BBC Catrin Nye mengatakan, ia pernah bertemu dengan Henning sebelum berangkat ke Suriah.
"Ia menceritakan kepada saya bahwa pengalamannya di kamp pengungsi Suriah telah mengubah hidupnya," ujar Catrin.

"Ia sangat tersentuh dan mengatakan sejak kembali ke Inggris situasi di sana (Suriah) telah berubah jauh, dan ia sangat ingin kembali lagi untuk membantu rakyat Suriah, sambung Catrin.

"Semua yang kenal dan pernah bertemu Alan mengatakan ia adalah pria yang sangat lucu dan sangat baik. Ia cuma pria biasa, seorang ayah yang bekerja sebagai sopir taksi dan punya hobi memancing, serta sangat ingin membantu rakyat Suriah," tambah Catrin.

Dilansir dari VOA News, pejabat-pejabat Inggris dan keluarga Henning sebelumnya meminta media untuk tidak mempublikasikan namanya. Hal itu dilakukan demi alasan keselamatan Henning. Tetapi permintaan itu dicabut Minggu siang.

Pihak keluarga pun akhirnya mengeluarkan foto Alan Henning untuk publikasi.
ISIS mengancam akan membunuh Henning jika Inggris tetap ikut serta dalam koalisi pimpinan Amerika untuk melawan kelompok mereka.
Jika video pemenggalan ini terbukti keasliannya, maka Haines menjadi orang asing ketiga yang dibunuh dalam beberapa pekan ini. Sebelumnya ISIS juga telah membunuh wartawan Amerika James Foley dan Steven Sotloff.


Catatan seorang sahabat tentang Alan Henning dan jaminan perlindungan yang ditawarkan Muslim kepadanya

Jum'at, 26 Zulqa'dah 1435 H / 19 September 2014 18:52
Alan saat ini dalam tawanan ISIS, dan ini adalah cuplikan
dari ancaman ISIS kepadanya

Yaa Rahman, demikian indah kebajikan Rasulullah sholallahu ‘alayhi wasallam hingga patut kita teladani dan menjadi solusi yang dibutuhkan demi perdamaian dunia. Melalui praktik kenegaraan Islam (Daulah Islamiyyah, Negara Madinah), Beliau mencontohkan semangat “perlindungan” dan menafikan buruknya nafsu “penindasan”.

Petunjuk konstitusional yang tersurat di dalam Piagam Madinah -sebagai konstitusi pertama dunia- menunjukkan betapa adilnya Islam mengusung kebijakan dzimmah (perjanjian) yang tak rasial, memberikan kaum non-Muslim kesempatan beroleh damaan (jaminan) dan amaan (perlindungan). Setiap kelompok, baik dari golongan mayoritas maupun minoritas menikmati hak dan kewajiban yang setara dalam konstruki Negara Madīnah, dengan Iman dan Islam sebagai takarannya.

Kepada non-Muslim, Ummat Islam berkongsi satu hak perlindungan (amaan) yang ditetapkan kepada ahlu dzimmah. Ia mencakup perlindungan keselamatan darah (nyawa) dan badan mereka, sebagaimana mencakup pula harta dan kehormatan mereka.

Ini pulalah yang sebenarnya harus diusung “Daulah Al-Baghdadi” atas keselamatan Alan Henning, sebagaimana dimohonkan oleh Akhuna Abu Salaam Al-Britani dalam catatan pribadinya.

Abu Salaam Al-Britani mengaku sangat sedih ketika menyaksikan penderitaan besar yang menimpa rakyat Suriah oleh diktator brutal Bashar Assad. Dia ingin menghancurkan revolusi rakyat Suriah melawan rezimnya yang zalim, tidak peduli berapapun biayanya. Pembantaian yang terjadi pada rakyat sipil, orang tua, wanita dan anak-anak telah menjadi hal yang umum terjadi.
Sesaat setelah konflik pecah, bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya muncul. Abu Salaam ingin mengambil bagian dalam upaya bantuan untuk meringankan penderitaan rakyat Suriah. Dengan demikian perjalanannya dalam pekerjaan amal dimulai. Puncaknya, dengan bergabung ke dalam yayasan amal Islam Abu Salaam berangkat ke Suriah pada sejumlah kesempatan bersama konvoi untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan.


Pertemuan dengan Alan dan aktifitas di badan amal

Semasa Abu Salaam bekerja di badan bantuan kemanusiaan, ia berkenalan dengan pria yang luar biasa bernama Alan Henning. Mereka sering menyebutnya “Gadget” karena Alan sangat mengerti tentang teknologi.
Alan telah melakukan empat kali perjalanan bersama konvoi bantuan ke Suriah, setiap perjalanan, ia mengemudi ambulans penuh dengan bantuan dan peralatan medis. Ia juga pernah pergi dua kali ke kamp pengungsi Reyhanli di Turki dan pada dua kesempatan lain ia memasuki daratan Suriah.
Pertama kalinya pada Mei, 2013. Setelah mengunjungi kamp pengungsi yang terletak di kota perbatasan Kilis, ia menyeberang perbatasan bersama anggota konvoi dan melanjutkan tur dari beberapa kota dan desa-desa Suriah yang telah hancur akibat perang. Tur ini difasilitasi oleh badan amal IHH, dari Turki, dan mereka menghabiskan sepanjang hari di Suriah. Saat malam tiba, alhamdulillah mereka kembali dengan selamat di Turki melalui Kilis.

Penangkapan Alan Henning

Secara singkat Abu Salaam juga menceritakan perjalanan kedua Alan yang tragis sekaligus kunjungan terakhirnya ke Suriah. Saat itu, Kamis 27 Desember 2013 dini hari. Mereka melaju selama beberapa jam untuk mencapai gerbang perbatasan Bab Al-Hawa. Setelah beberapa jam proses, mereka berhasil memasuki Suriah (sekitar waktu siang), beberapa penduduk setempat dari Ad-Dana telah menunggu mereka di sisi lain dari perbatasan. Setelah sambutan hangat, penduduk membawa mereka kembali ke kota asal mereka yang merupakan 30 menit berkendara.

Abu Salaam bersama Alan pada 25 Desember di Turki

Setelah mereka mencapai kota Ad-Dana, beberapa tetua kota menyambut mereka dan memberikan ruang tamu untuk menginap. Mereka telah melalui perjalanan yang sulit dan panjang dengan sedikit tidur sehingga semua orang menyempatkan diri untuk beristirahat.
Setelah lebih dari 30 menit sejak kedatangannya di tempat peristirahatan, tiba-tiba mereka diserang dengan laki-laki mengenakan seragam tentara, bertopeng dan menghunus senjata. Orang-orang ini berasal dari kelompok yang disebut ISIS, sekarang namanya berubah menjadi IS.
Para tetua dari kota segera datang dan mengatakan kepada para pejuang IS, “mereka ini adalah tamu mereka dan mereka menjadi tuan rumah mereka di sini.” Namun, permintaan mereka tidak didengar oleh pejuang IS, dan mereka mulai berperilaku agresif terhadap para tetua.
Sebelum terjadi serangan, Abu Salaam berada di dalam wisma. Namun Alan berada di luar duduk di halaman bersama dengan beberapa teman dan penduduk setempat. Ini adalah terakhir kalinya ia menjadi orang bebas karena ia sandera oleh pejuang IS ketika mereka menyerbu wisma. Begitu juga dengan mereka semua, IS memerintahkan semua untuk pergi ke kamar mereka, duduk dan tidak berbicara satu sama lainnya.
Setelahnya mereka diperintahkan untuk mengambil telepon dan paspor mereka dan mengumpulkannya. Selanjutnya semua diinterogasi satu persatu di kamar yang berdekatan dan akhirnya barang-barang pribadi mereka dikembalikan dan para pejuang IS pergi, tapi sayangnya mereka membawa Alan bersama mereka.
Pemimpin konvoi masih di perbatasan saat serangan itu terjadi, ia mengawasi semua ambulans yang lewat dan memastikan semuanya berjalan lancar. Setelah kendaraan bantuan yang terakhir berangkat dari perbatasan, pemimpin konvoi menuju ke wisma, setelah ia sampai di sana ia melihat para pejuang IS bersiap-siap meninggalkan wisma dengan Alan disandera di belakang salah satu kendaraan.
Ia mengatakan kepada mereka, Alan tampak benar-benar ketakutan dan pemimpin konvoi itu berteriak “Jangan khawatir, Abu Salaam akan membebaskan Anda” ini adalah penampakan terakhir dirinya.
Mereka cukup terguncang saat Alan diambil dan IS telah memperlakukan mereka dengan cara yang cukup kasar, bahkan memukuli salah satu anggota konvoi karena mereka pikir dia adalah seorang Alawit (Syi’ah).
Tidak ada alasan mengapa mereka membawanya. Para warga kota marah dengan penangkapan Alan dan serangan itu, karena mereka memiliki hubungan yang sangat baik dengan warga Ad-Dana.
Beberapa kali di masa lalu, mereka berjasa menyumbangkan ambulans, bantuan dan uang terhadap warga kota. Orang-orang kota sangat berterima kasih atas bantuan tersebut dan menunjukkan penghargaan mereka dengan menjamu mereka dengan penuh keramahan setiap kali mereka mengunjungi.
Kemudian pada hari itu orang-orang berpengaruh di kota memutuskan mereka akan pergi ke pimpinan lokal IS dan meminta pembebasan Alan. Orang-orang berpengaruh dari kota termasuk Ulama, Hakim, Dokter dan pemimpin adat dan tokoh terkenal, di antara mereka adalah Syaikh buta yang dihormati oleh warga.
Mereka mendatangi pimpinan lokal IS dan menyampaikan padanya tentang penangkapan Alan dan menuntut pembebasannya, pimpinan IS menjawab, “tidak perlu khawatir mereka akan membebaskannya besok (Jum’at).” Namun besoknya, ia tidak dibebaskan.
Sebagian besar anggota konvoi bersiap untuk meninggalkan lokasi, secepat mungkin setelah serangan itu. Selain pemimpin konvoi, sebagian besar dari mereka meninggalkan Suriah dan kembali ke Inggris dalam waktu seminggu. Pemimpin konvoi itu benar-benar dekat dengan Alan dan telah mengenalnya selama bertahun-tahun, ia tanpa lelah bekerja untuk pembebasannya melalui berbagai mediator. Namun, hari berubah menjadi minggu dan dia masih belum dibebaskan. Sampai uangnya habis dan fisiknya terkuras, ia kembali pulang ke Inggris setelah enam minggu berusaha.
Alan sang humanitarian

Perkenalan pertama Alan atas konflik di Suriah adalah ketika teman lama dan rekan kerjanya telah menjadi pemimpin konvoi kemanusiaan. Temannya itu menunjukkan padanya foto-foto kehancuran dan pembunuhan di Suriah, Alan menjawab “Saya tidak memiliki itu”.

Dari sinilah ia memulai perjalanannya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah. Ia mulai mengumpulkan dana dan mengumpulkan bantuan untuk perjalanan ke Suriah.

Alan di Kamp Kilis

Dalam perjalanan pertamanya ke Suriah ia menyampaikan bantuan di kamp pengungsi Reyhanli. Apa yang ia lihat dan dengar dari para pengungsi Suriah sangat menyentuhnya. Kisah-kisah mengerikan mulai dari pembantaian, cerita Shabiha yang memasuki pemukiman dan meneror warga sipil dengan eksekusi berdarah dingin dari laki-laki dan anak-anak, dan pemerkosaan terhadap perempuan mereka, semua melukai perasaannya.
Banyak dari mereka yang masih hidup menceritakan kisah-kisah mereka kepada warga atau relawan di kamp pengungsi. Pengalamannya di kamp pengungsi itulah yang mengubah cara hidupnya secara drastis. Ini mendorongnya melakukan pekerjaan amal tak henti-hentinya dan memotivasinya secara pribadi untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada orang-orang Suriah.
Seperti kata Alan pada konvoi terakhirnya ke Suriah:
“Semua [upaya] ini sangat berharga ketika Anda melihat apa yang dibutuhkan warga sipil benar-benar sampai ke tujuan, yang membuat semuanya berharga, tidak ada pengorbanan yang kita lakukan sebanding dengan apa-apa yang mereka lalui setiap hari.”
Alan menjadi dekat dengan rakyat Suriah secara emosional. Ia bahkan mentato lengannya dengan logo “Aid4Syria”. Banyak Muslim terkejut melihat seorang non-Muslim memiliki tingkat komitmen membantu Suriah sedemikian tinggi. Sementara bagi kami sesama relawan, keadaan itu sangat kami mengerti.
Alan bekerja tanpa lelah untuk mengumpulkan uang dan bantuan untuk Suriah. Ia membantu para relawan yang memfasilitasi pengumpulan donasi dan bantuan untuk Suriah, membantu mengisi suplai obat-obatan ke dalam ambulan, dan melaksanakan tugas logistik untuk konvoi bantuan darat yang beragkat dari Inggris ke Suriah.
Sebuah perencanaan dan pengorganisasian yang baik sangat diperlukan dalam permulaan misi bantuan kemanusian ini. Kedua, juga diperlukan kecakaptanggapan relawan untuk memastikan semua bantuan sampai ke tujuan. Alan memiliki semua kecakapan ini, ia adalah anggota tim relawan yang intergral dan kinerjanya sangat membantu proyek teersebut berjalan dengan lancar.
Momen kenangan

Abu Salaam memiliki banyak kenangan dengan Alan selama ekspedisi bantuan kemanusiaan di Suriah. Berbekal pengalaman tersebut, ia hendak mengisahkan bangaimana karakter sahabatnya, Alan.

Saat konvoi memasuki wilayah Eropa, kami sering berhenti untuk mengistirahatkan ambulan. Sebab, perjalanan sangatlah panjang dan kami harus rehat sejenak dari menyetir selama berjam-jam.
Prosedur normalnya, relawan harus tidur di dalam ambulan selama beristirahat. Namun, karena saat itu di Italy sedang musim dingin, maka tak memungkinkan bagi kami tidur di bagian belakang ambulan. Dengan demikian, kami menyewa sebuah kamar untuk masing-masing.
Tetapi Alan menolak usul itu, ia megatakan bahwa, “jika saudara-saudara kita [di Suriah] tidur dalam kedinginan di tenda-tenda pengungsi, mengapa kita tidak bisa menahan diri dari dinginnya tidur di belakang ambulan.”
Mendengar pernyataan itu, pemimpin konvoi menawarkan akan membayarkan tagihan kamarnya; Alan menjawab “berikan saja uang itu kepada para pengungsi Suriah. Lagi pula, mereka lebih membutuhkannya, lalu ia tidur di dalam ambulan.”
Pada bulan Desember, konvoi terakhir Alan, bertolak dari Inggris sebelum Natal. Isterinya nampak tak terlalu senang, karena itu berarti Alan tidak akan merayakan Natal bersama keluarganya.
Isterinya menyanggah Alan, “bagaimana dengan Natalan?” Alan menjawab, “Bagaimana dengan Natal, aku kan tidak mempercayainya.”
Isterinya kembali berkata, “Bagaimana dengan anak-anakmu?” Alan menjawab “Anak-anakku punya atap di atas kepala mereka, [anak-anak Suriah] tidak punya apa-apa, dan mereka lebih memerlukan pertolongan lebih dari apa yang dibutuhkan anak-anak disini.”
Alan di depan ambulan saat mengenang Dr. Abbas Khan

Ia meyakinkan Abu Salaam bahwa apa yang terjadi anatara dia dan isterinya itu akan berimbas ditinggalkannya ia oleh isterinya karena marah. Namun, ia tetap saja berangkat ke Suriah meski dengan risiko pernikahannya berantakan.
Sangat mengejutkan mengetahui Alan tidak lagi mempercayai Natal, barangkali itulah dampak dari seringnya ia bergaul dengan orang Muslim. Mereka biasa mendakwahinya, begitupua Abu Salaam. Maka saat ini Alan telah percaya kepada Allah, Rasulullah Muhammad sholallahu’alayhi wasallam dan ia tak lagi percaya akan Yesus sebagai Tuhan atau anak Tuhan.

Banyak dari perilaku dan kebiasaannya mengikuti gaya hidup Muslim, seperti berhenti minum alkohol (khamr). Hanya saja ia belum bersyahadah sebab beberapa hal masih menngganjal niatnya.

Ia sempat mengatakan bahwa ia ingin belajar bahasa Arab dan pindah ke Suriah, seiring meningkatnya belas kasihan Alan terhadap rakyat Suriah. Jika ia telah menguasai bahasa Arab, ia berpikir bahwa ia akan lebih mudah berkomunikasi dengan rakyat Suriah tanpa masalah. Tetapi Allah mengetahui bahwa ini impian yang tak akan tergapai atau niat yang ikhlas, namun satu hal yang pasti, bahwa Alan sangat mencintai orang-orang Suriah.
Alan sangat menghormati Islam dan orang Muslim, sebagaimana Anda harapkan dari pria yang terbiasa bergaul dengan para Muslim dan warga Suriah ini memiliki kedekatan emosional dengan penduduk Suriah. Oleh karena itu, ia meyakinkan dirinya sendiri agar tidak makan sembarangan di depan publik Suriah pada saat bulan Ramadhan. Saat waktu sholat, ia kan ikut duduk dan mencermati do’a-do’a yang dipanjatkan orang-orang Muslim dan menyimak tilawah para ikwhan relawan.
para ikhwan relawan saat sholat difoto oleh Alan

Abu Salaam ingat bahwa Alan selalu tersenyum dan selalu dalam suasana hati yang gembira, dia tidak akan pernah merasa tersinggung oleh relawan lain selama di perjalanan. Ia selalu menanyakan apa yang kita butuhkan adakah yang bisa ia bantu saat berhenti di stasiun layanan. Disana ia selalu menjadi orang pertama yang sukarela membuatkan teh bagi kami semua.
Permohonan pembebasan Alan Henning, dari saudaramu dalam Islam Abu Salaam al-Britani

Abu Salaam mengajukan naik banding dan meminta secara umum kepada semua anggota Daulah Islamiyyah ISIS dan khusus untuk Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi dan Abu Ali Al-Anbari untuk melepaskan Alan Henning karena ia telah diberi Amana (keamanan) dari dua pihak terpercaya. Selanjutnya secara Syari’ah ia dianggap sebagai Mu’ahid, karena itu tidak diperbolehkan untuk menyakitinya.
Amaana yang pertama diberikan oleh Abu Salaam dan sisanya dari saudara-saudara yang turut dalam konvoi bantuan. Mereka meyakinkan dan memberitahu Alan bahwa ia akan aman dan tidak dirugikan karena ia dengan sekelompok Muslim lainnya sedang dalam misi akan memberikan bantuan kepada rakyat Suriah.

Amaana kedua diberikan oleh orang-orang pribumi ad-Danna. Mereka telah mengirim beberapa orang untuk mengawal mereka setelah mereka masuk Suriah melalui Bab al-Hawa penyeberangan perbatasan. Mereka meyakinkan semua bahwa kita akan berada di bawah perlindungan mereka dan membawa mereka ke kota ad-Danna.

Abu Salaam meminta ISIS untuk menghormati perjanjian-perjanjian tersebut seperti yang dikatakan Allah dalam Al-Qur’an;

“Hai orang yang beriman, hormatillah perjanjian Anda (‘Uqud)” (QS. Surat Al-Ma'idah : 1)

Rasululoh juga mengatakan:

“Jika ada yang membunuh ‘Mu’ahid’ ‘yaitu orang dengan jaminan perlindungan’ tanpa alasan, Allah bahkan akan mencegah dia dari mencium aroma surga “. (Sahih Sunan an-Nasai No 0,4422).

Nabi sholallahu ‘alayhi wasallam juga mengatakan:

“Pada hari kiamat, aku akan memprotes siapa saja yang menindas seorang ‘mu’ahid’ ‘yaitu orang dengan jaminan perlindungan ‘, melecehkan dia, menyebakan dia untuk melakukan hal-hal di luar kemampuannya, atau memeras sesuatu dari dia.” (Sahih Sunan Abi Dawud, no 2626)

Setiap Muslim berhak untuk memberikan perlindungan atas nama mereka, dan bahwa jenis perlindungan dapat diberikan kepada non-Muslim oleh setiap individu dari Ummat Islam apakah laki-laki atau perempuan, seorang bangsawan atau biasa, benar atau jahatnya pelaku.

Ash-Shaybani mengatakan dalam as-Siyar, vol.1, pg.175:

“Perjanjian keamanan dari seorang Muslim bersifat bebas, apakah baik atau tidak bermoral, ia bersifat mengikat bagi seluruh Ummat Islam lain sesuai Hadis,

“Setiap Muslim berkedudukan sama dalam hal darah. Mereka seperti satu tangan dia atas terhadap semua orang yang berada di luar komunitasnya. (Bahkan) yang terendah dari mereka berhak untuk memberikan perlindungan atas nama mereka. “Yang dimaksud dengan” perlindungan “adalah perjanjian keamanan apakah itu sementara atau permanen.”

Zaynab, putri Rasulullah shalallahu’alayhi wasallam, memberikan perlindungan kepada suaminya Abu al-‘As bin Rabi’ah, dan Nabi menyetujui perlindungannya.

Dilaporkan bahwa Umm Hani mengatakan:

“Saya diberikan suaka kepada dua kerabat non-Muslim saya, dan kemudian Ali bin Abi Thalib (radhiallahu’ahu dengan dia) datang kepada mereka untuk membunuh mereka. Jadi saya mengatakan kepadanya, Anda tidak akan membunuh mereka kecuali jika Anda membunuh saya dulu! Lalu, Abu Salaam mengunci pintu pada mereka dan pergi ke Rasulullah shalallahu’alayhi wassallam dan mengatakan kepadanya tentang apa yang terjadi.

Rasulullah SAW, mengatakan:

“Ali tidak diperbolehkan untuk membunuh mereka. Mereka memberikan suaka dan perlindungan kepada orang-orang yang telah diberi suaka dan perlindungan. “

Para Fuqaha dalam buku-buku fiqh telah berbicara tentang subjek perjanjian secara tegas dan bukti-bukti di atas hanyalah beberapa bukti yang menunjukkan Alan Henning memiliki perjanjian jaminan keamanan valid (Amaana) yang diberikan kepadanya oleh Ummat Islam.

Imam kita, Ibnu al-Qayyim dalam ‘Ahkam Ahl adh-Dhimmah‘; (vol. 2 p. 476) menyatakan, “Musta’man” (seseorang yang diberi jaminan perlindungan dan keamanan) ia adalah pendatang ke tanah Muslim, tidak untuk menetap disana. Terdapat empat katagori orang-orang musta’man, yakni:

1. kabilah atau konvoi

2. pedagang

3. pencari suaka, sampai mereka mengenal Islam dari hadits dan qur’an. Mereka dapat masuk Islam jika mereka mau, dan jika tidak mau, mereka dapat kembali ke tempat asal.

4. mereka yang membutuhkan sesuatu di daerah tersebut, seperi berkunjung dan lainnya.

Peraturan ini berarti menyatakan bahwa mereka tidak boleh dideportasi, atau dibunuh, atau dikenai jizyah. Musim diwajibkan mendakwahi mereka, jika mereka masuk Islan maka alhamdulillah, dan jika mereka tidak tertarik memeluk Islam, mereka bisa pergi ke tanah airnya. Sekali mereka tinggal di kampung halamannya, mereka akan berpihak kepada Islam dan melawan kaum kuffar.

Abu Salaam mengakhiri catatan pribadinya dengan sebuah insiden yang berkaitan dari sebuah buku kontemporer sejarah Jihad. Itu tak lain pendirian Amir kita, Syeikh Abu Musab az-Zarqawi yang meletakkan benih dan dasar-dasar negara yang telah didirikan di seluruh Irak dan Suriah.

Syaikh al-Gharib Maysarah menyebutkan insiden dalam buku, ‘Min Khifaya at-Tarikh’ (p.19-20) bahwa Harakah, ‘Jama’at at-Tawhid wal Jihad’ menahan tiga orang Amerika beswerta penerjemah Irak dalam Fallujah. Mujahidin bersukacita karena itu dan mereka ingin melakukan pertukaran tawanan dengan beberapa wanita dari Ahl as-Sunnah yang dipenjara di Penjara Abu Ghraib. Jadi, Abu Mus’ab dan beberapa teman-temannya yang memutuskan apa yang harus dilakukan sementara berita mencapai mereka bahwa seorang Amerika tidak boleh memasuki Fallujah jika seorang pria dari orang-orang umum Fallujah tidak memberi mereka keamanan (Amaana).

Ketika Abu Mus’ab menyelidiki keaslian laporan itu, ia mengangkat hal tersebut kepada Lajnah Abu-Syari’ah yang menjawab tegas tanpa menerima kompromi landasan ini adalah agama Allah. Dan tidak seperti konstitusi duniawi yang mengubah setiap kali mereka ingin menyenangkan (penguasa) atau apakah itu seperti keputusan Parlemen yang mematuhi kontrak mereka sesuai dengan keinginan dari tuan mereka. Jadi, putusan itu, “membebaskan mereka!”

Demi Allah, Alan Henning adalah 1000 kali lebih tidak bersalah dari para orang Amerika karena ia hanya seorang pekerja bantuan yang datang ke negara-negara Muslim dengan amal Muslim dan sekelompok Muslim untuk membantu umat Islam lainnya di bawah perlindungan Muslim.

Dengan cahaya wahyu-wahyu ini tentang Alan Henning, Abu Salaam meminta ISIS untuk melepaskan Alan Henning karena ini demi Allah. Pun dari pernyataan Abu Mus’ab az-Zarqawi yang diucapkan pada rilis kepada Amerika, juga untuk mereka yang keberatan dengan keputusan Lajnah Abu-Syari’ah.

Alan berpose “Isba al-tauhid”

- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/09/19/catatan-seorang-sahabat-tentang-alan-henning-dan-jaminan-perlindungan-yang-ditawarkan-muslim-kepadanya.html#sthash.1ROGR8qe.dpuf

Istri Henning minta ISIS bebaskan suaminya

21 September 2014
Henning disandera ketika mengemudikan kendaraan 
untuk mengirim bantuan makanan-minuman.
Istri sopir taksi Inggris, Alan Henning yang disandera oleh kelompok militan Negara Islam atau ISIS memohon agar suaminya dibebaskan.
Melalui sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian luar negeri Inggris, Barbara, mengatakan, suaminya diculik saat mengemudi mobil ambulan yang berisi makanan dan minuman di dalamnya.
Alan Henning, seorang pengemudi taksi dari Eccles di Salford, Inggris disandera di Suriah pada bulan Desember 2013 lalu.
"Alan adalah pencinta damai, bekerja tanpa pamrih, telah meninggalkan keluarga dan pekerjaannya untuk melakukan kegiatan kemanusiaan bersama rekan-rekan Muslim lainnya," kata istri Alan Henning, Barbara.
'Lihatlah dengan hati'
Menurut Barbara, dia sebelumnya telah mengirim pesan kepada pimpinan kelompok militan Negara Islam, NI, tetapi tidak mendapat tanggapan.
"Saya mohon Negara Islam untuk melihat masalah ini dengan hati... Lepaskanlah suami saya Alan Henning," demikian tulis Barbara dalam pesannya tersebut.

Milisi NI telah mengeluarkan ancaman untuk membunuh pria berusia 47 tahun ini melalui sebuah video yang dirilis Sabtu lalu.
Sebelumnya, dua imam terkemuka Inggris telah mendesak secara langsung kepada Negara Islam untuk membebaskan sandera Alan Henning.
Lewat video YouTube, Shakeel Begg dan Haitham al-Haddad mengatakan tidak ada alasan untuk menahan pria berumur 47 tahun yang diculik di Suriah tersebut.

Seruan dari janda seorang dokter Inggris yang syahid di Suriah untuk ISIS agar membebaskan Alan Henning
Senin, 5 Zulhijjah 1435 H / 29 September 2014 12:00
Alan Henning on an aid convoy to Syria dedicated 
to the legacy of Dr Abbas Khan

Saat Parlemen Inggris banyak membuat keputusan yang pada akhirnya mengakibatkan kematian ribuan orang yang tidak bersalah, CAGE secara eksklusif merilis permohonan dari istri Dr Abbas Khan rahimahullah di mana ia menyerukan pembebasan warga dan sukarelawan Inggris, Alan Henning, yang ditawan oleh kelompok Daulah Islam atau Islamic State (IS) atau yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.

Dr Abbas Khan adalah seorang sukarelawan Inggris yang gugur di Suriah saat memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan medis untuk mereka yang sangat membutuhkan. Istrinya berbicara tentang kebaikan suaminya dan memohon grasi serta pengampunan untuk Alan Henning.
Berikut ini merupakan terjemahan rekaman suara dari istri Dr Abbas Khan rahimahullah yang dirilis oleh CAGE pada Jum’at (26/9/2014).
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Permohonan kepada anggota Daulah Islam (IS) dari Ummu Abdullah, janda syuhada -Insyaa Allah- Dr Abbas Khan yang meninggalkan keluarga dan anak-anaknya untuk meringankan [beban] kaum yang tertindas. Dia bekerja siang dan malam di rumah sakit-rumah sakit lapangan hingga akhirnya tangan-tangan kejam menangkap dirinya, membawanya ke ruang penghinaan dan penyiksaan bawah tanah, di mana dia memenuhi perannya dan kembali kepada Rabb-Nya, dan Rabb kami Yang Maha Penyayang lah yang memberinya pahala yang tak terkira.

Ini adalah seruan saya kepada kalian, di mana saya memohon dengan nama Rabb kita Yang Maha Kuasa untuk melindungi Alan Henning dan membebaskannya. Demi Allah saya tidak bisa melihat kalian membunuhnya setelah dia meninggalkan dunia yang penuh kesenangan khusus untuk membantu Kaum Muslimah dan anak-anak di Suriah.

Saya mengingatkan diri saya sendiri dan mengingatkan kalian bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam memenuhi permintaan Ummu Hani dan membiarkan seorang [tawanan] tetap hidup, dan firman Allah: “Dan jika ada orang musyrik yang berusaha meminta perlindungan maka berilah perlindungan, sehingga ia bisa mendengar Firman Allah (Al-Qur’an), dan kemudian bawalah ia ke tempat yang aman.” Saya meminta pada kalian dengan nama Allah untuk membebaskannya.

Mengikuti jejak Ummu Hani, saya, Ummu Abdullah, sebagai janda seorang syuhada dan putri seorang syuhada, meminta kalian untuk melindungi dia [Alan Henning], dan mengantarkannya ke tempat yang aman.

Jika kalian melihat adanya kebenaran kami atas kalian, maka saya meminta kalian dengan nama Allah untuk membebaskannya. Dalam agama kita, kebaikan Alan tidak mungkin dibalas selain dengan kebaikan.

Saya mengingatkan kalian tentang pengampunan Nabi kita [Shalallahu 'alaihi wasallam] saat beliau memimpin.
Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jazakallah khair


Alan Hening, petugas kemanusian itu telah tewas disembelih ISIS
Sabtu, 10 Zulhijjah 1435 H / 4 Oktober 2014 13:21
Alan Hening saat sebelum di sembelih ISIS

Dimanakah akal ISIS dalam menerapkan syari’at? Darah orang kafir yang belum sampai halal untuk dibunuh saja dieksekusi oleh mereka, nauzhubillah. Sebagaimana dilaporkan The Site Intel Group, petugas kemanusiaan Alan Hening yang telah dijamin keselamatannya oleh kaum Muslimin, akhirnya tewas dipenggal oleh ISIS pada Jum’at (3/10/2014).

Segera setelah eksekusi, ISIS merilis video berdurasi satu menit dan sebelas detik dengan judul “pesan lain untuk Amerika dan Sekutunya” pada hari yang sama (3/10). ISIS terang-terangan menunjukkan pemenggalan pekerja bantuan kemanusian berkewarganegaraan Inggris Alan Henning. Seperti modus sebelumnya, video itu diikuti prosesi memperkenalkan sandera lain, Peter Edward Kassig, seorang pekerja bantuan kemanusiaan lain asal Amerika.
Peter Edward Kassig


Dalam video tersebut, Henning memperkenalkan dirinya dan menyatakan, “Karena keputusan parlemen (Inggris) untuk menyerang ISIS, maka saya, sebagai anggota masyarakat Inggris, sekarang akan membayar harga untuk keputusan itu.”
Menyusul pernyataan Henning ini, suara seorang milisi ISIS yang sama pada video pemenggalan David Haines mengatakan, “Darah David Haines dulu ada di tanganmu, Cameron. Alan Henning juga akan dipenggal, tetapi darahnya ada di tangan Parlemen Inggris.”
David Haines

Setelah segemen pemenggalan Alan, milisi itu kemudian memperkenalkan Kassig, yang menyatakan, “Obama, Anda telah memulai pengeboman udara di Suriah, yang terus membunuhi rakyat kami. Maka benarlah jika kami teruskan memenggali leher rakyatmu.”
Dengan dirilisnya video tersebut, ISIS benar-benar terbukti begitu sombong dan angkuh. ISIS tidak mengindahkan nasihat para ulama Rabbani seperti, Abu Muhammad Al-MaqdisiAbu Qatadah, dan lainnya, serta yang terakhir Abu Bashir At-Thurtusi hafidzahullah pada Kamis (25/9).

Kesombongan ISIS si jagal akan hancur dengan pengkhianatan

Seperti nasihat Syaikh Abu Bashir At-Thurtusi hafizahullah yang diterjemahkan oleh tim Muqawamah Media pada Rabu (1/10/2014) bahwa, Al Adnani si juru bicara pembela Daulah palsunya yang bernasib sial, telah mengajak Muslimin melakukan perbuatan curang, mengimbangi ketidak berdayaannya untuk mempertahankan dirinya dengan perbuatan curang.

Syaikh Abu Bashir Ath-Tharthusi saat di garda terdepan Jihad Suriah

Menurut Syaikh At-Thurtusi, dengan menganjurkan perbuatan curang, yakni mencederai atau bahkan menyerang pihak yang dilindungi jaminan keselamatan (aaman) oleh kaum Muslimin, berarti sama dengan mengajak Ummat Islam untuk berbuat curang. Sungguh ISIS adalah mahluk curang yang paling buruk lagi kejam dan tercela!

ISIS yang diwakili Al-Adnani mengajak Muslimin berbuat curang, maka dia akan dihancurkan dengan kecurangan juga. Mereka akan mati dengan dikhianati oleh anggota mereka yang lain, seperti besi kokoh yang hancur dikeroposi karat dari dalam tubuhnya.

Syaikh At-Thursi menegaskan bahwa seluruh dunia akan melawan ISIS dan ISIS membuat diri mereka dikuasai oleh musuh dengan cara yang curang. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam:
ما نَقَضَ قَوْمٌ العَهْدَ إلا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوُّهُمْ
“Kaum yang suka merusak perjanjian, maka mereka pasti dikuasai oleh musuhnya” [Shahih At Targhib: 765]
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam juga bersabda:
مَا نَقَضَ قَوْمٌ الْعَهْدَ قَطُّ إِلاَّ كَانَ الْقَتْلُ بَيْنَهُمْ
“Tidaklah suatu kaum merusak janji sama sekali kecuali akan ada pembunuhan di antara mereka” [Shahih At Targhib: 3005]

Kematian Alan Henning mengecewakan para sahabat

Tanpa tedeng aling-aling, ISIS tega memenggal seorang relawan kemanusiaan sekaligus seorang sahabat kaum Muslimin, Alan Henning. Tidakkah ISIS memiliki hati dan nalar untuk membedakan siapa yang sebenar-benarnya musuh Islam dan siapa pembela Ummat Islam yang tertindas?
Masih hangat dalam ingatan kita saat sahabat Alansesama petugas kemanusiaan memohon pembebasan pria berwelas asih terhadap Muslimin Suriah itu? Masih ingatkah wahai ISIS dengan seruan dari janda Dr. Abbas Khan, yang syahid dalam menolong Muslimin Suriah? Tidakkah ISIS lupa akan sederet video dan seruan tertulis dari Muslimin sedunia di media sosial untuk membebaskan Alan Henning nan dermawan?

Sungguh mereka akan sangat kecewa mengetahui bahwa sahabat kemanusiaannya telah tewas di tangan pembunuh keji yang mengatasnamakan Islam, agama kasih sayang dan perdamaian.
Yakinlah bahwa dengan insiden pelanggaran syari’at perlindungan dan keselamatan terhadap non-Muslim ini (amaan), maka akan ada perlawanan dari setiap jiwa Ummat Islam. Allah pasti tidak akan membiarkan Ummat Islam dicoreng citranya oleh segelintir manusia yang melakukan penistaan agama dengan menumpahkan darah yang tidak halal, bahkan di Hari ‘Arafah, dimana manusia semestinya menyucikan dirinya, bersebab manusia berimanan berharap dosanya akan diampuni Allah subhanahu wata’ala. Subhanallah. 

Ternyata bukan orang Islam pelaku WTC 11 Sept 2001

TIM FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)

TIM FAKTA adalah organisasi yang bergerak dalam mengantisipasi pemurtadan yang dilakukan oleh umat Kristen terhadap orang-orang Islam. Kristenisasi bukan rahasia lagi, karena Kristenisasi merupakan kegiatan yang diperintahkan oleh alkitab dan gereja kepada umatnya untuk memurtadkan umat Islam agar masuk kedalam agama Kristen, dan ini terjadi diseluruh dunia Islam, khususnya di Indonesia. TIM FAKTA, sudah banyak menyelamatkan orang-orang Islam yang dimurtadkan kemudian sadar dan kembali ke ajaran Islam lagi setelah melalui dialog, diskusi, atau dengan cara rukyah apabila yang dimurtadkan lewat sihir. Memang tantangan bagi TIM FAKTA tidak ringan, sangat berat! tapi ini merupakan tugas kita bersama untuk menyelamatkan saudara-saudara kita seiman dari pemurtadan yang dilakukan oleh umat Kristen. Selain itu, TIM FAKTA juga konsen dengan gerakan serupa yang tujuannya untuk mendangkalkan aqidah umat Islam seperti yang dilakukan oleh Jaringan Islam Libral, dan faham-faham sesat lainnya. Semoga Allah selalu meridho'i jalan yang kami tempuh untuk menegakan kalimah yang benar/hak yaitu "TIDAK ADA TUHAN KECUALI ALLAH"

(Tulisan TIM FAKTA bisa dibaca di majalah Islam "Sabili" artikel "Bimbingan Tauhid")
TIM FAKTA Melayani Diskusi, Dialog dan Konsultasi Agama. Kontak Pengasuh: 0818844393, 081314416666, 08165425227, 08179970066, 08158338083, 081383384433, email: timfakta@yahoo.com - timfakta@gmail.com. Dompet Anti Pemurtadan: Bank Muamalat no. rek.305.1959.422 an. FAKTA. dan Bank BCA no. rek. 1661.804.888 an. Abud Syihabuddin

SALURKAN INFAQ ANDA

INFAQ PEDULI AL AQSHA (Palestina)
Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang SLIPI
No. Rek. 311.01856.22 an. Nurdin QQ. KISPA

INFAQ "KISPA PEDULI NEGERI"
Khusus Membantu Korban Bencana DI INDONESIA
Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cab. Fatmawati
No. Rek. 911.05871.99 an. Andi Syafuddin QQ KISPA.

INFAQ OPERASIONAL RELAWAN KEMANUSIAAN KISPA
Khusus untuk Pengiriman Bantuan Rakyat Palestina
Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Kas Cililitan
no. 116 70246 96 an. Muhendri

"INFAQ DUNIA ISLAM" KISPA
Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Tanah Abang
No. Rek. 2640024043 an. Dasrial

AGAMA YANG DITERIMA ALLAH HANYA ISLAM

QS.3 Ali Imran:85. Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka SEKALI-KALI TIDAKLAH AKAN DITERIMA DARINYA, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi . QS.3 Ali Imran:19. Sesungguhnya agama disisi Allah HANYALAH ISLAM. QS.3 Ali Imran:102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam . QS.2 Baqarah:132 ..."Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam ".
Design by Blogger Islamic Template