PALEMBANG
(voa-islam.com) - Penculikan yang menimpa seorang
guru ngaji Agus Supriyanto (29 th) Sabtu (5/5/2012) masih belum mendapatkan
titik terang. Pihak keluarga masih bersedih atas diculiknya Agus, apalagi sang
Istri, Usfatun Hasanah saat ini sedang hamil dan harus mengurus putri kecilnya
bernama Nausyah (3 th).
Sementara
itu pihak kepolisian pada hari Senin (7/5/2012) menyatakan telah menangkap 12
orang di tiga tempat; 7 orang di Gambir, Jakarta Pusat, 4 orang di Sumatera
Utara dan satu orang di Sumatera Selatan.
Jika
dilihat dari pernyataan kepolisian memang pihak keluarga mencurigai jika Agus
ditangkap Densus 88. Namun, saat ditanyakan adakah pemberitahuan atau surat
penangkapan dari kepolisian? pihak keluarga menyatakan belum menerimanya.
“Belum
ada, hanya bapaknya Agus katanya mau dipanggil pak Lurah,” tuturnya saat
dihubungi voa-islam.com, Selasa pagi (8/5/2012).
Demikian
juga Tim Pengacara Muslim (TPM), Ahmad Michdan saat dihubungi voa-islam.com,
Selasa (8/5/2012), sampai saat masih belum mengetahui siapa saja 12 orang yang
ditangkap Densus 88 dan terlibat dalam kasus apa?
Hal
ini dikarenakan pihak kepolisian masih tertutup dan belum memberikan penjelasan
secara rinci. “Biasanya kalau kriminal biasa hanya 1 x 24 jam tapi kalau
terorisme 7 x 24 jam. Jadi nanti setelah satu minggu sepertinya saya baru bisa
kasih keterangan,” jelasnya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, Agus Supriyanto (29 th), seorang pemuda yang
sehari-harinya mengajar membaca Al Qur’an bagi anak-anak dan bekerja di kebun
karet di daerah Banyuasin Palembang diculik orang tak dikenal. Peristiwa
bermula pada Sabtu sore (5/5/2012), seorang pria berbadan tegap yang mengaku
sebagai pegawai provider seluler Telkomsel datang ke rumahnya di desa Banyu
Urip, Kabupaten Banyuasin Palembang.
Agus
sempat berangkat bersama menunaikan shalat Maghrib dengan pria tersebut. Namun
keluarga terkejut mendengar kabar dari warga sekitar bahwa Agus diculik dengan
tangan diikat dan muka ditutup. [Ahmed Widad]