Saat itu kepala sekolah SMA N 46 Pak Nurdin, masuk kesetiap kelas yang muridnya memakai jilbab, pak Nurdin masuk bukan untuk melarang atau mengusir muridnya yang memakai jilbab, tapi pak Nurdin dengan berani mengatakan, "siapa saja murid perempuan yang memakai jilbab disekolah ini tidak usah takut, karena saya lebih takut kepada Allah. Jilbab itu adalah perintah langsung dari Allah, jadi saya tidak berani melarang murid disini untuk memakai jilbab. Silahkan saja siapa yang mau memakai Jilbab, toh itukan dilindungi oleh undang-undang." demikian ucapan yang tegas yang disampaikan oleh Pak Nurdin sebagai kepala sekolah. setelah itu banyak murid perempuan yang memakai jilbab pindah ke SMA N 46. Semoga Pak Nurdin mendapat ridho dari Allah.Dengan berjalannya waktu, masyarakat khususnya perempuan sudah tidak aneh lagi memakai jilbab, dari anak-anak sekolah sampai ibu rumah tangga sudah kenal jilbab.Dulu perempuan masih merasa malu untuk memakai jilbab kekantor, ketempat umum. Perusahaan, kantor, instansi pemerintah, toko-toko, restaurant, super market, tidak ada yang mau menerima karyawan perempuan yang memakai jilbab.Tapi sekarang, jilbab ada dimana-mana. Peluang ini dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari rejeki. sayangnya, orang-orang yang membaca situasi yang sangat menguntungkan ini bukan orang yang memahami Islam secara benar. mereka hanya berfikir keuntungan yang besar. akhirnya lahirlah karya-karya mode jilbab yang aneh-aneh bermunculan. Apalagi kalau jilbab itu dipakai oleh seorang artis yang biasanya muncul pada bulan ramadhan saja. Jilbab yang dipakai oleh si artis besoknya bisa kita cari di pasar tanah abang. akhirnya, citra Jilbab yang begitu sakral, suci, sudah hilang terhapus oleh kepentingan bisnis dan uang.
Perempuan, dengan jilbab dililitkan dilehernya, dengan celana jeans ketat, dengan baju kaos tangan panjang yang ketat, berlenggang-lenggok di kampus, di mall, atau dimana-mana. Mereka sudah merasa melaksanakan ajaran Islam secara sempurna. Merasa diri sudah taat kepada perintah Allah. Merasa diri sudah pasti benar dan mati masuk surga. Astagfirullah...! Perempuan seperti ini tidak sadar kalau setiap langkahnya mendapat laknat dari Allah...!
JILBAB dari kata JALABIIB artinya, baju yang panjang, longgar, tidak sempit, tidak tipis atau transparan, tidak mengundang perhatian, maksudnya ialah baju yang menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan dua telapak tangan saja yang boleh terlihat. Selain itu jilbab juga bukan pakaian musiman, artinya; dipakai jika hanya keluar rumah saja, dipakai pada saat bulan ramadhan saja, dipakai jika ada kematian, dipakai jika menghadiri pernikahan, dan lain sebagainya.
Jilbab perintah Allah langsung yang tidak boleh ditawar-tawar bagi wanita yang sudah balig. Jadi jangan coba-coba menganggap jibab perkara yang ringan. Jilbab adalah ukuran seorang wanita apakah ia beriman kepada Allah atau tidak. Sekalipun ia pandai membaca Al-Qur'an, sholat nya rajin, sedekahnya banyak, sudah pergi haji, tapi jika dia tidak memakai jilbab, maka tetap dineraka tempatnya. Jilbab, perintah khusus untuk wanita yang beriman, firman Allah; Al Ahzab : 59.
"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS. Al Ahzab: 59)
Sholat seorang wanita yang tidak memakai jilbab ditolak, Rasulullah bersabda;
“Allah tidak menerima shalat wanita yang telah haid kecuali bila mengenakan kerudung (jilbab)” (HR. Al-Imam Ahmad dan Ahlus Sunan kecuali An-Nasa’i dengan sanad yang shahih)
Ingatlah, setiap perintah Allah apapun itu bentuknya harus kita taati. tidak ada alasan didalam urusan taat kepada Allah. Kita ini hanya manusia lemah yang diciptakan oleh Allah untuk taat kepada Nya, bukan untuk sok manja mau menghindari perintah Allah tersebut. Semua yang diperintahkan maupun yang dilarang oleh Allah itu adalah untuk kepentingan diri manusia sendiri, bukan untuk kepentingan Allah. Allah tidak butuh dengan kita, Allah tidak sedih dan rugi bila kita tidak taat kepadanya. Ibarat manusia membuat sebuah karya untuk dijual, pastilah yang bagus-bagus dipilihnya untuk dijual dipasar, kemudian yang rusak atau tidak bagus yang merupakan hanya sampah pastilah dia bakar. Begitu juga Allah, Dia menciptakan manusia, manusia yang rusak tidak bagus yang hanya menjadi sampah pastilah Dia bakar.
Sekarang, wanita yang memakai jilbab bermacam-macam bentuknya. Ada jilbab artis, ada jilbab kurang bahan, ada jilbab ibu-ibu, ada jilbab nenek-nenek, ada jilbab abg, tapi semuanya diluar ketentuan syariat Allah. remaja putri dan ibu-ibu ada yang memakai jilbab kepalanya ditutup kerudung, bajunya kaos ketat, dan pakai celana jeans ketat, ada juga yang pakai celana legging ketat yang benar-benar membentuk lekuk tubuh, astagfirullah....!
memang dunia sudah mau kiamat, wanita sudah tidak takut mati, dan tidak takut siksa kubur dan siksa neraka. padahal Rasulullah sudah memberitahu kepada kaum wanita, sabda Rasulullah;
Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya, sekelompok lelaki dengan cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk orang-orang dengannya; dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, mereka lenggak-lenggok ketika berjalan. Di kepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya, sedangkan baunya tercium dari jarak yang jauh.
Laki-laki pun Haram Memakai Celana Ketat
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana (yang dipakai laki-laki) yang ketat itu mendatangkan dua macam musibah: Musibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri, mereka mengambil tradisi buruk tersebut. (yang dimaksud laki-laki saja dilarang memakai celana ketat, apalagi wanita).
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini, lihat Al Qur’an Surah 7:31-pen-). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata !
Jadi, bagi wanita yang memakai jilbab yang aneh-aneh, diluar ketentuan Allah, sebaiknya cepat-cepat bertobat dan pakailah jilbab dengan benar dan sesuai aturan Allah, jangan sampai sia-sia apa yang sudah dilakukan.
Jilbab, bukan pakaian yang dirancang oleh perancang mode yang komersil, kemudian dipakai oleh seorang artis, ironisnya artis itu artis porno, sambil lenggang lenggok dilayar tv ditambah tebar pesonah, jilbab yang dipakai si artis itu akan laris dipasaran. Padahal jilbab yang dipakai persis pakaian orang strees. Jilbab yang benar adalah yang dirancang langsung oleh Allah yang kriterianya semua wanita sudah harus tau, yaitu;
1. Memakai jilbab karena taat pada perintah Allah.
2. Memakai jilbab dengan rasa ikhlas karena Allah.
3. Memakai jilbab adalah kebanggaan sebagai wanita Islam.
4. Memakai jilbab salah satu dakwah bilhal.
5. Memakai jilbab dari mulai balig sampai keliang lahat.
Untuk semua wanita, pakailah jilbab yang sebenarnya, karena wanita yang tidak memakai jilbab sholatnya saja tidak diterima apalagi ibadahnya yang lain. Jadi jangan sampai sudah banyak beramal ibadah tau-tau ketika mati semua amal itu ditolak, hanya tidak mematuhi perintah Allah yang wajib untuk wanita ialah memakai jilbab yang sesuai perintah Allah. (oleh: eros)
0 komentar:
Posting Komentar