Rabu, 25 Juli 2012

AHMADIYAH, GERAKAN MERUSAK ISLAM

Oleh: Masyhud SM.

1. Latar belakang
Kronologi berdirinya Ahmadiyah mirip dengan lahirnya Al-Qiyadah yang didirikan oleh Ahmad Moshaddeq. Enam tahun silam, dalam penggerebegan terhadap pendeta Edi Sapto, pendiri Sekolah Tinggi Teologi (STT) Dian Kaki Emas di Bekasi yang menyekap sekitar 72 pemuda muslim Gorontalo, tim FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) menemukan dokumen bahwa Ahmad Mushaddeq termasuk orang yang dibina oleh STT tersebut dan STT Apostolos Jakarta yang didirikan oleh pendeta Prof. Dr. Yusuf Roni.
Dalam buku tulisannya sendiri “Almasih Almau’ud dan Rohul Kudus dalam Perspektif Taurat, Injil dan Al-Qur’an” dan “Menyingkap Tabir Pemisahan Yesus Kristus dari Sejarah,” Ahmad Mushaddeq menyatakan bahwa setelah berpuasa 40 hari 40 malam, dia mendapat-kan wahyu dari Allah di gua gunung Bunder Bogor, kemudian mengkonfirmasikannya kepada seorang ahli kitab (pakar Kristologi) yang menggagas Islam hanif.
       Yang dimaksud seorang Ahli kitab pakar Kristologi itu sudah dikenal lama oleh tim FAKTA, yaitu pendeta Kristen Advent yang bernama Dr. Robert Walean, pendiri Last Events Duty Institute Jakarta (baca tempo, 3 Juli 2005). Tim FAKTA juga memiliki rekaman yang pernah ditunjukkan ke MUI pusat untuk membuktikan bahwa Robert Walean terlibat dalam kegiatan Al-Qiyadah. Dari sinilah kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa Al-Qiyadah adalah hasil konspirasi Kristen.
Adapun latar belakang berdirinya Ahmadiyah antara lain:
a.   Kekalahan para misionaris Kristen di India
Syeikh Muhammad Rahmatullah bin Khalil ar-Rahman al-Kairani, lahir di desa Kairana Propinsi Muzhaffar Najar dekat New Delhi 1818, menantang kesombongan para misionaris Kristen yang menuntut agar kaum muslim membuang agamanya dan menyatakan bahwa para ulama Islam tidak akan mampu membantah mereka. Rahmatullah mengajak Debat terbuka kepada para misionaris penulis buku Mizan al-Haq yang dipimpin pendeta C.C.P Fonder. Perdebatan terakhir pada akhir bulan Rajab 1270 hijriah atau April 1854 masehi yang dihadiri sekitar seribu orang, berakhir dengan pengakuan Fonder dan rekan-rekannya bahwa Alkitab (Bible – kitab suci Kristen) mengalami distorsi dan memiliki 40.000 kontradiksi ayat-ayatnya.
b. Penjajah Inggris kesulitan menghadapi perlawanan Muslim India
Dari kekalahan dalam perdebatan ini, dan sulitnya mengkristenkan muslim, juga kerasnya perlawanan muslim India terhadap penjajah Inggris, lahirlah konspirasi mengacau-kan agama Islam dengan memilih Ghulam Ahmad sebagai Nabi baru yang mendirikan Ahmadiyah pada 23 Maret 1889. Gerakan ini dipakai menghancurkan aqidah Islam bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi akhir dan Al-Qur’an juga bukan firman Allah yang terakhir. Pandangan Muslim India akhirnya terfokus pada masalah Ahmadiyah, dan upaya melawan penjajah Inggris terabaikan.
Ensiklopedi Britannica pada entri Ghulam Ahmad dan Ahmadiah menyebutkan, “Ghulam Ahmad claimed not only that he was the mahdi (a promised Muslim “saviour”) and a reappearance (burūz) of the Prophet Muammad but also that he was Jesus Christ and the Hindu god Krishna returned to Earth.”[1]  (Ghulam Ahmad menyatakan sebagai Nabi setelah Muhammad saw., reinkarnasi nabi Isa Almasih dan wujud baru Krisna anak dewa Wisnu).
ِEnsiklopedia ini menyebutkan, Ahmadiyah juga menyatakan bahwa jihad melawan orang kafir bukanlah dengan kekerasan (peperangan) melainkan dengan kedamaian. “jihād “by the sword” had been abrogated and replaced with jihād “of the pen (jihad "oleh pedang" telah dibatalkan dan diganti jihad dengan "pena”)
Selanjutnya, Britannica menyebutkan bahwa “While he made an attempt to copy the centralized missionary organizations and schools of the Christians, he had little interest in reconciling Christian and Muslim religious doctrine and evidently wanted only to be more effective in his struggle to supplant Western influences.[2] (Meskipun ia (Ghulam Ahmad) mencoba untuk meniru organisasi misionaris yang dipusatkan dan sekolah Kristen, ia mempunyai kecenderungan memadukan ajaran Kristen dan Islam, dan dengan jelas ia hanya ingin lebih efektif dalam perjuangannya untuk menggantikan pengaruh Barat).
2. Mirza Ghulam Ahmad Mengaku Nabi sesudah nabi Muhammad saw.
Pengakuan ini berdasarkan penyelewengan penafsiran Al-Qur’an surat al-Ahzab : 40 yang berbunyi:
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu."  (Q.S. 33 al-Ahzab 40)
Dalam pandangan Ghulam Ahmad kalimat “khataman nabiyyin” pada ayat tersebut artinya bukan "penutup para nabi", melainkan  “al-Muhru an-nabiyyin ” (cincin para nabi) atau “afdhalu an-nabiyyin” (yang termulia dari nabi-nabi). Karena Rasulullah telah menyatakan diri sebagai “as-sayyid” (yang dipertuan) manusia:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنِّي َلأََوَّلُ النَّاسِ تَنْشَقُّ اْلأََرْضُ عَنْ جُمْجُمَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ وَأُعْطَى لِوَاءَ الْحَمْدِ وَلاَ فَخْرَ وَأَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ولاَ فَخْرَ…..
Dari Anas bin Malik ra., Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya saya adalah orang pertama yang dibangkitkan oleh Allah dari liang lahat besuk di hari kiamat dan saya tidak sombong. Saya diberi lambang pujian dan saya tidak sombong. Saya yang dipertuan dari segenap anak cucu Adam besuk di hari kiamat dan saya tidak sombong. Saya orang pertama yang masuk kedalam surga dan saya tidak sombong..... HR. Darimi ( Mukaddimah: 52), Turmudzi (Manaqib: 3543), Ahmad (Baqi Musnad Muktsirin: 12013)
Khatam dalam arti “yang paling mulia” atau “utama” dapat ditemukan dalam riwayat yang berbunyi:
اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ لِعَلِىٍّ: أَنَا خَاتَمُ الأَنْبِيَاءِ وَ أَنْتَ يَا عَلِى خَاتَمُ الأَوْلِيَاءِ
"Rasulullah saw. Berkata kepada Ali: “Saya adalah al-khatam untuk para Nabi, sedangkan kamu adalah al-khatam untuk para wali”[3]
Pengertian  al-khatam di atas adalah keutamaan, artinya: Muhammad adalah Rasul yang paling utama di antara para Rasul sedangkan Ali adalah paling utama di antara para wali. Bukan berarti Muhammmad penutup para Rasul dan Ali penutup para wali.
Jika kata "khatamun nabiyyin" pada surat al-Ahzab : 40 diartikan "penutup para nabi", maka yang ditutup itu adalah nabi Allah yang membawa syariat. Nabi yang tidak membawa syariat tidak ditutup oleh Nabi Muhammad saw., sehingga masih terbuka lahirnya nabi baru setelah beliau. Diantara nabi baru setelah Rasulullah saw. adalah Mirza Ghulam Ahmad.
3. Mirza Ghulam Ahmad mengaku reinkarnasi Nabi Isa al-Masih
Dalam pandangan Mirza Ghulam Ahmad, nabi Isa ditangkap dan disalib tetapi tidak sampai mati, hanya pura-pura mati. Setelah itu pergi ke India dan meninggal pada usia 120 tahun, di makamkan di Mahallah Srinagar Kasymir India. Mirza Ghulam Ahmad mengaku lahir sebagai reinkarnasi (titisan) Nabi Isa as. Yang kedatangannya telah diberitakan oleh Rasulullah saw.:
عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ   

"Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: "Demi diriku yang berada dalam kekuasaanNya, sungguh Isa Almasih putera Maryam turun di kalangan kamu sebgai hakim yang adil, mematahkan salib, membunuhi babi, menghentikan pajak, dan melimpahkan harta sehingga tidak satu pun orang yang mau menerima zakat." (H.R.  Bukhari 2070, 3192; Muslim 220-221; Turmuzi 2159; Abu Daud 3766; Ibnu Majah 4068; Ahmad 6971, 7354, 7562)

BANTAHAN
1. Jangan sembarangan menafsirkan Al-Qur'an
Perlu diingat, dalam menafsirkan Al-Qur'an hendaklah kita mengingat peringatan Rasulullah saw. yang berbunyi:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
"Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang berkata (menafsirkan) Al-Qur'an tanpa ilmu, maka sediakanlah tempat duduknya di neraka." (H.R. Turmuzi no. 2874; Ahmad no. 1965, 2303)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اتَّقُوا الْحَدِيثَ عَنِّي إِلاَّ مَا عَلِمْتُمْ فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ وَمَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ
"Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw. bersabda: "Jagalah dirimu dari hadis (yang mengatasnamakan) aku, kecuali betul-betul kamu ketahui (bahwa hadis itu dari aku). Barang siapa sengaja  berdusta atas namaku, maka sediakanlah tempat duduknya di neraka. Dan siapa yang menafsirkan Al-Qur'an dengan pikirannya (menurut pendapatnya sendiri), maka sediakanlah tempat duduknya di neraka." (H.R. Turmuzi no. 2875)
2. Tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad saw.
Rasulullah sudah menyatakan bahwa setelah dia tidak ada nabi lagi:
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ فُرَاتٍ الْقَزَّازِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ قَالَ قَاعَدْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ خَمْسَ سِنِينَ فَسَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الأََنْبِيَاءُُ كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي وَسَيَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُونَ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا بِبَيْعَةِ الأََوَّلِ فَالأَوَّلِ أَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ   (بخاري)
Dari Abu Hurairah ra. Nabi saw. Bersabda: “Dulu Bani Israil selalu diiringi oleh Nabi-nabi, setiap nabi wafat diganti oleh nabi berikutnya. Dan sesungguhnya tidak ada nabi sesudah aku, yang ada hanya para khalifah. Mereka (para sahabat) bertanya: “apa perintahmu untuk kami semua?” Nabi menjawab: Tepatilah dengan berbaiat secara berurutan mulai dari khalifah pertama, dan berikanlah hak-hak mereka. Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya.” (H.S. Bukhari no. 3196; Muslim 3429; Ibnu Majah 2862; Ahmad 7619)
عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلاَ رَسُولَ بَعْدِي وَلاَ نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنْ الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأُمِّ كُرْزٍ وَأَبِي أَسِيدٍ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ      
Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya kerasulan dan kenabian benar-benar telah terputus (terhenti). Oleh karena itu tidak ada lagi rasul maupun nabi sesudahku.” Anas berkata: “Ini yang membuat orang-orang merasa susah.” Lalu beliau bersabda: “Tetapi masih ada mubasysyirat.” Mereka (sahabat) bertanya: “Apa mubasysyirat itu?” Beliau bersabda: “ Mimpi seorang muslim, dan mimpi tersebut merupakan salah satu bagian dari kenabian.” (H.R. Turmudzi 2198; Bukhari 6468; Muslim 4201; Ibnu Majah 3883)
عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلِي فِي النَّبِيِّينَ كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى دَارًا فَأَحْسَنَهَا وَأَكْمَلَهَا وَأَجْمَلَهَا وَتَرَكَ مِنْهَا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِالْبِنَاءِ وَيَعْجَبُونَ مِنْهُ وَيَقُولُونَ لَوْ تَمَّ مَوْضِعُ تِلْكَ اللَّبِنَةِ وَأَنَا فِي النَّبِيِّينَ مَوْضِعُ تِلْكَ اللَّبِنَةِ وَبِهَذَا الأِِسْنَادِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ كُنْتُ إِمَامَ النَّبِيِّينَ وَخَطِيبَهُمْ وَصَاحِبَ شَفَاعَتِهِمْ غَيْرُ فَخْرٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ  (الترميذي فى كتاب مناقب عن رسول الله)
“Perumpamaan aku dengan para nabi yang lain bagaikan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, kemudian rumah itu ia perindah dan ia sempurnakan. Namun pada bangunan itu, ia meninggalkan sebuah tempat kosong (lubang tembok) untuk sebuah batu bata merah yang tidak ia letakkan. Lalu orang dating mengelilingi bangunan itu sambil merasa kagum terhadapnya, dan berkata “seandainya lubang itu disempurnakan dengan sebuah batu”. Maka dibandingkan dengan para nabi lainnya, aku inilah batu yang menyempurnakan tempat yang kosong itu.”  (H.R. Turmudzi 3546, 2789; Bukhari 3270; Muslim 4240; Ahmad 14358)
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  …. وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي وَلاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ قَالَ ابْنُ عِيسَى ظَاهِرِينَ ثُمَّ اتَّفَقَا لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ
Dari Tsauban ra., Nabi saw. bersabda: “ ... Sesungguhnya akan lahir di kalangan umatku tiga puluh orang pendusta, semuanya mengaku dirinya sebagai Nabi, padahal saya adalah penutup para Nabi dan tidak ada lagi Nabi baru setelah saya. Namun sebagian umatku masih ada yang bertahan dengan kebenaran itu (dalam riwayat Muhammad bin Isa: Sebagian umatku tetap bertahan dalam kemenangan), mereka tidak tergoyahkan oleh ulah orang-orang yang menyelisihinya sampai datang hari kiamat. (H.R. Abu Daud no. 3710; Muslim no. 3544, 5144; Turmudzi no. 2102, 2155; Ibnu Majah no. 10, 3942; Ahmad 21359, 21369, 21415; Darimi no. 211)
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى تَبُوكَ وَاسْتَخْلَفَ عَلِيًّا فَقَالَ أَتُخَلِّفُنِي فِي الصِّبْيَانِ وَالنِّسَاءِ قَالَ أَلاَ تَرْضَى أَنْ تَكُونَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى إِلاَّ أَنَّهُ لَيْسَ نَبِيٌّ بَعْدِي وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنِ الْحَكَمِ سَمِعْتُا مُصْعَبًا
Sa’ad bin Abu Waqqas ra. berkata: Ketika Nabi saw. keluar menuju perang Tabuk, beliau mempercayakan Ali untuk menjadi khalifah (di Madinah). Ali berkata: Apakah tuan meninggalkan saya bersama anak-anak dan para wanita (yang tidak ikut perang?). Nabi saw. bersabda: Apakah kamu tidak rela bilamana saya samakan dengan Harun terhadap Musa? Hanya saja tidak ada lagi Nabi baru setelah saya.
HR. Bukhari (Maghazi: 4064) (Manaqib: 3430), Muslim (Fadhail al-Shahabah: 4418, 4419, 4420, 4421), Turmudzi (Manaqib: 3658, 3664), Ibnu Majah (Mukaddimah: 112, 118), Ahmad (Musnad Asyrah al-Mubassyarin bi al-Jannah: 1384, 1408, 1423, 1427, 1450, 1465, 1498, 1514, 1522) dengan berbagai sistem sanad dari Sa’ad bin Abu Waqqas dari Nabi saw.
Hadis ini dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada Nabi baru setelah Muhammad saw. Keberadaan Ali dalam hal ini adalah sama dengan Harun as. Sebab ketika Nabi saw. meninggalkan Ali pada waktu terjadi perang Tabuk , ia dinobatkan sebagai khalifah bagi Nabi untuk kawasan Madinah rasanya Ali ingin tetap mendampingi Nabi saw. dalam peperangan, maka Nabi saw. bersabda: Saya tinggalkan kamu bukan untuk mengurangi martabatmu sedikitpun , melainkan kuangkat sebagai khalifah di Madinah sebagaimana Musa mengangkat Harun menjadi khalifah bagi kaumnya ketika ia berhilwat ke gunur Thur untuk menghadap Tuhan, maka kedua kasus ini adalah sama, sisi perbedaannya Harun mempunyai sifat kenabian, sedangkan pada Ali sudah terputus kenabian. Dalam riwayat lain dipertegas “Tidak ada lagi kenabian setelah saya” HR. Muslim.
3. Mirza Ghulam Ahmad bukan reinkarnasi nabi Isa Al-Masih (Yesus)
a. Kesalahan kisah kematian dan kebangkitan Yesus (Nabi Isa as) dalam Injil Kristen
Pada Matius 12:38-40, Yesus meramalkan kematiannya dan dikubur di perut bumi selama tiga hari tiga malam, seperti halnya nabi Yunus di perut ikan selama tiga tiga malam:
“Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari padamu.” Tetapi jawabnya kepada mereka: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia (Yesus) akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:38-40)
Tetapi Matius 27:57-58 dan 28:1-7 menceritakan bahwa Yesus di dalam kubur hanya selama 2 hari 2 malam:
“Menjelang malam (Sabat atau Sabtu) datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.”  (Mat. 27:57-58)
Dalam tradisi Yahudi dan Islam yang disebut awal hari sabtu adalah saat tenggelamnya matahari (Maghrib) di hari jum’at menurut penanggalan masehi. Atau, awal hari sabtu dalam tradisi Yahudi dan Islam jatuh pada hari jum’at sekitar pukul 17.30 menurut penanggalan masehi.
Matius 27:45-50 menceritakan Yesus mati sekitar jam tiga pada hari Jum’at. Anggap saja proses penurunan mayat Yesus dari kayu salib, memandikan dan mengkafaninya, kemudian membawanya ke kubur membutuhkan waktu satu jam, berarti Yesus baru dikubur pada pukul 16.00 (jam 4 sore) hari Jum’at. Dengan demikian Yesus saat berada di kubur hanya mendapatkan waktu 1,5 jam hari jum’at (16.00-17.30). Pukul 17.30 dan seterusnya adalah milik hari Sabat atau sabtu. Lalu simaklah penjelasan Matius berikutnya:
“Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. ....... Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.” (Matius 28:1-7)
Menyingsingnya fajar pada hari Minggu pagi anggap saja pada pukul 05.00. Berarti Yesus dikubur hanya 1,5 hari dua malam (Malam Sabtu dan Malam Minggu). Jika kita mengikuti pernyataan Yesus dalam Matius 12:38-40, seharus Yesus bersemayam di perut bumi dan menghabiskan waktu malam Jum’at, malam Sabtu dan malam Minggu).
Perhitungan bahwa Yesus di kubur atau di perut bumi hanya 1,5 hari juga diakui oleh Lembaga Biblika Indonesia saat memberikan komentar Injil Markus 16:1 yang berbunyi
“Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.” (Markus 16:1)
Lembaga Biblika Indonesia menjelaskan:
“ayat 1 ‘meminyaki Yesus’ Persiapan oleh perempuan-perempuan seperti yang diceritakan Markus (dan Lukas yang menuruti Markus) itu kurang masuk akal daripada maksud perempuan-perempuan untuk ‘menengok kubur Yesus’, seperti dikatakan Mat 28:1 dan diandaikan Yoh 20:1. Lepas dari penjaga-penjaga yang menurut Matius ditempatkan pada kubur Yesus, kurang masuk akal bahwa orang mau meminyaki mayat yang sudah satu setengah hari di kubur...”[4]
Sekarang manakah yang benar, Yesus di kubur selama tiga hari tiga malam (Matius 12:38-40)? Ataukah menikmati hari di kubur hanya selama 1,5 hari 2 malam (Matius 27:57-58 dan 28:1-7)?
Sedangkan cerita kebangkitan Yesus dalam Markus 16:9-20 ayat-ayatnya baru ditambahkan kemudian oleh para penyalin Injil tersebut.
Pada Alkitab (Bibel) edisi Indonesia, Injil Markus berakhir pada pasal 16 ayat 20. Begitu pula tafsir Alkitab Liberty Bible Commentary karya tokoh Kristen radikal Amerika Serikat, Jerry Falwell, atau Alkitab versi lainnya, Injil tersebut berakhir pada ayat yang sama.
Sedangkan The Holy Bible New International Version, di bawah pasal 16 ayat 8 terdapat garis tegas yang memisah-kannya dari ayat berikutnya (16:9-20). Di bawah garis tersebut terdapat peringatan yang berbunyi:
“The two most reliable early manuscripts do not have Mark 16:9-20.”[5]
(Dua manuskrip yang paling tua (codex Sinaiticus dan codex Vati­canus) tidak memiliki Markus 16:9-20).
Revised Standard Version tahun 1955 membuang 12 ayat (16:9-20) dan meletakkannya menjadi foot note (catatan kaki) bagi ayat 8.
Jay E. Adams dalam The Christian Counselor’s New Testament, membuang habis 12 ayat tersebut. Setelah ayat 8, dia hanya memberi nomor 9-20 dengan tanda footnote 1 yang berbunyi:
“These verses are ommited by the better MSS. An alternative shorter ending is found in some.”[6]
(Ayat-ayat ini (16:9-20) tidak ada pada manuskrip-manuskrip terbaik. Penutup lebih pendek seperti ini (hanya berakhir pada 16:8) bisa ditemukan pada beberapa versi lainnya).
The Five Gospels, The search for the Authentic Words of Jesus yang ditulis oleh Robert W. Funk, Roy W. Hoover dan The Jesus Seminar sama sekali tidak memuat Markus 16:9-20 dan tidak memberi komentar apa-apa.
b. Kisah bohong: Yesus duduk sebelah kanan Allah di surga
“Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.” (Markus 16:19)
Ayat ini tampak sekali kebohongannya! Siapa mengintip di langit kalau Yesus duduk di sebelah kanan Allah? Di samping itu, hampir seluruh pakar Alkitab (kitab suci Kristen) menyatakan bahwa ayat-ayat Injil Markus mulai pasal 16 ayat 9 sampai ayat 20 hanyalah tambahan sebagaimana yang telah kami paparkan diatas. Berarti Markus 16:19 termasuk ayat tambahan yang pada naskah aslinya tidak tertulis.
c. Ramalan Bohong Injil Lukas
Begitu pula ramalan Yesus yang tercatat dalam Lukas 24:44-46 yang katanya kematian dan kebangkitannya sudah tertulis dalam kitab Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur:
44.  Ia (Yesus pen.) berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.”
45.  Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
46. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.
Kalimat: “Mesias harus menderita ......... ketiga” pada ayat 46 ini menurut ayat 44 telah tertulis dalam kitab Taurat, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Menurut ayat 45, bagi yang tidak tahu berarti belum mengerti Alkitab. Ternyata semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak bunyi ayat tersebut pada Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur.  Pihak Kristen berapologi bahwa konsep Mesias yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi bukan dalam bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46, melainkan dalam bentuk pengertian atau makna saja yang tersebar dalam kitab Perjanjian Lama: Taurat, Nabi-nabi dan Mazmur.
Tampaknya pastur dan pendeta kurang cerdik untuk membelanya, sebab mereka tidak membandingkan dengan ayat-ayat Injil lainnya yang ternyata bunyi atau teks ayatnya bisa ditemukan pada kitab Perjanjian Lama.

d. Penangkapan dan pembunuhan Nabi Isa al-Masih dalam pandangan Islam
Para ahli tafsir Alqur' an sepakat bahwa orang-orang Yahudi dan Romawi gagal menangkap Yesus, apalagi menyalib maupun membunuhnya dengan jalan apa pun juga. Nabi Isa dapat selamat karena diangkat oleh Allah dan diletakkan di tempat yang terhor­mat. Tetapi mengenai tehnis penyelamatannya, Para mufassirin berbeda pendapat terutama masalah siapa yang diserupakan dengan wajah Nabi Isa itu dan sang Nabi ini pergi:
1. Syaikh Thanthawi Jauhari dalam Tafsirnya menerangkan, bahwa yang ditangkap itu adalah Yudas Iskariot.[7] Begitu pula pendapat Sayid Qutub.[8]
2. Syaikh Muhammad Abduh condong pada pendapat di atas dengan mengatakan, memang Yudas mirip wajah Isa Almasih, seperti George Sale dalam terjemah Al-Qur'annya dalam bahasa Inggris.[9]
3. Asy-Syaukani hanya mengatakan, yang ditangkap dan disalib itu ialah orang yang serupa dengan Nabi Isa, dengan tidak menyebut namanya.[10]
4. Syaikh Ahmad Musthafa Al-Maraghi menenerangkan: "Terjadilah keserupaan pada mereka dan mereka menduga telah menyalib Isa, padahal orang lain. Maka keluarlah beliau (Isa) dari kepungan mereka itu, sedangkan mereka tidak mengetahui. Dan Allah menyelamatkan Isa dari musuh­-musuhnya. Dan kita tahu bahwa sesungguhnya tentara Romawi itu tidak mengenal Nabi Isa.[11]
 5. Az-Zamakhsari menerangkan, yang ditangkap dan yang disalib itu adalah seorang yang mengkhianati Nabi Isa, yang wajahnya diserupakan seperti beliau. Sehingga tentara Romawi mengira bahwa orang itu adalah Nabi Isa.
     Penafsir ini menerangkan arti "syubbiha lahum"  ialah `khuyyilah ilaihi" (dikhayalkan kepadanya), maka artinya ialah: Terjadilah keserupaan kepada mereka ".[12]
6. Ibnu Katsir mengisahkan penangkapan itu dengan beberapa hadis antara lain:
a. Hadis ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas: "Mereka mengambil pemuda yang persis Almasih yang mereka kira Almasih sendiri, padahal dia naik ke langit."
b. Hadis An-Nasa' i meriwayatkan: "Yang ditangkap itu seorang murid yang paling muda umurnya."
c. Ibnu Jarir mengatakan, Allah mengubah wajah murid Nabi Isa (Yesus) serupa dengan beliau. Maka murid itu maju mengganti gurunya yang dijanjikan sorga baginya, dan dialah yang ditangkap dan disalib itu.
d. Riwayat Ibnu Ishaq mengatakan, orang yang serupa dengan Nabi Isa itu namanya Sirgius.[13]

d. Mirza Ghulam Ahmad bukan Nabi Isa al-Mau'ud (yang dijanjikan)
Menurut Ahmadiyah, Yesus tidak mati disalib dan tidak terangkat ke langit, tetapi mati secara wajar dan dikubur di Mohallah Khanyar Srinagar Kasymir India.
"Dan Karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya kami Telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah Telah mengangkat Isa kepada-Nya[379]. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya[380]. dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka." (Q.s. an-Nisa' : 157-159)
Menurut Mirza Gulam Ahmad, kata "wama shalabuhu" pengertiannya adalah "mereka tidak menyalibnya sampai mati." Memang Nabi Isa ditangkap dan disalib, tetapi dia tidak mati, melainkan pingsan karena diminumi racun oleh murid-muridnya, dan dibawa ke kuburan lalu diberi obat penawar racunnya. Kemudian Yesus pergi kearah timur untuk menyampaikan ajarannya kepada suku-suku bangsa Israel yang tinggal di sebelah timur Yerusalem. Akhirnya beliau tinggal di Kasymir India hingga wafat pada usia 120 tahun, dikubur di Mohallah Khanyar Srinagar Kasymir India.
Mirza Ghulam Ahmad lahir tahun 1839, mendirikan Ahmadiyah tahun 1889, dan mati tanggal 26 Mei 1908. Pada tahun 1891 di Qadian, Mirza Ghulam Ahmad disamping mengaku nabi juga menyatakan diri sebagai reinkarnasi (titisan) Nabi Isa Al-Masih Al-Mau'ud.
c. Kondisi dunia setelah Nabi Isa datang yang kedua kali
Rasulullah saw. telah memberi patokan kondisi dunia setelah kedatangan Nabi Isa Almasih. Sebagaimana sabda beliau:
عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ   
"Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: "Demi diriku yang berada dalam kekuasaanNya, sungguh Isa Almasih putera Maryam turun di kalangan kamu sebagai hakim yang adil, mematahkan salib, membunuhi babi, menghentikan pajak, dan melimpahkan harta sehingga tidak satu pun orang yang mau menerima zakat." (H.R.  Bukhari 2070, 3192; Muslim 220-221; Turmuzi 2159; Abu Daud 3766; Ibnu Majah 4068; Ahmad 6971, 7354, 7562)
Pada hadis ini Rasulullah Muhammad saw. memberi patokan kondisi dunia dan fungsi kehadiran Nabi Isa as. Yaitu:
1.   Menjadi hakim yang adil: yakni menyatakan bahwa yang benar itu Islam dan Kristen salah. Dan dia sendiri bukanlah Tuhan yang selama ini disembah oleh pemeluk Kristen.
2.   Mematahkan salib. Berarti menghancurkan Kristen, sehingga agama yang pemeluknya menyembah Yesus musnah.
3.   Tidak ada lagi orang makan babi, karena semuanya sudah dimusnahkan.
4.   Tidak ada negeri, terutama negeri berpenduduk muslim, yang memungut pajak.
5.   Harta benda melimpah ruah, sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta atau zakat.
Rasulullah saw. juga bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
"Dari abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: "Bagaimana kamu ketika Isa putera Maryam turun di tengah kamu dan sebagai imammu yang berasal dari kalangan kamu." (H.R. Bukhari no. 3193; Muslim no. 222-224)
Mirza Ghulam Ahmad menyatakan diri sebagai Isa Al-Masih pada tahun1891, dan meninggal tahun 1908. Berarti dia yang mengaku nabi dan titisan Isa al-Mau'ud ini sudah meninggal 100 tahun lalu, ternyata tidak mampu membuktikan dapat menghancurkan salib atau memusnahkan Kristen.  Dan ternyata jutaan muslim hidup dalam kemiskinan yang masih dibebani pajak oleh negaranya.
Berarti Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi palsu, yang pernah umat Islam diingatkan oleh Rasulullah saw. agar berhati-hati terhadap orang yang mengaku nabi:
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  …. وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي وَلاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ قَالَ ابْنُ عِيسَى ظَاهِرِينَ ثُمَّ اتَّفَقَا لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ
Dari Tsauban ra., Nabi saw. bersabda: “ ... Sesungguhnya akan lahir di kalangan umatku tiga puluh orang pendusta, semuanya mengaku dirinya sebagai Nabi, padahal saya adalah penutup para Nabi dan tidak ada lagi Nabi baru setelah saya. Namun sebagian umatku masih ada yang bertahan dengan kebenaran itu (dalam riwayat Muhammad bin Isa: Sebagian umatku tetap bertahan dalam kemenangan), mereka tidak tergoyahkan oleh ulah orang-orang yang menyelisihinya sampai datang hari kiamat. (H.R. Abu Daud no. 3710; Muslim no. 3544, 5144; Turmudzi no. 2102, 2155; Ibnu Majah no. 10, 3942; Ahmad 21359, 21369, 21415; Darimi no. 211)
e. Kematian Mirza Ghulam Ahmad
Al-Ustadz Tsana-allah Al-Amrtasri, seorang ulama ternama dan pembela kaum Muslimin di benua India, beberapa kali melakukan perdebatan dengan Mirza Ghulam Ahmad, dan sang nabi palsu ini selalu mengalami kekalahan. Pada tanggal 15 April tahun 1907 M Ghulam Ahmad  mengeluarkan edaran yang berbunyi:
“Bismillahirrahmanirrahim. Kita memuji-Nya dan menyampaikan shalawat kepada Rasul-Nya yang mulia. “Dan mereka menanyakan kepadamu, ‘Benarkah (adzab yang dijanjikan) itu?’ Katakanlah, ‘Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu benar, dan akan menimpa Al-Ustadz Tsana-allah. Semoga salam atas orang-orang yang mengikuti petunjuk. Sudah lama dalam majalah anda Ahlu Hadits  aku diberitakan sebagai orang yang berbohong dan melakukan kefasikan…… orang terlaknat dan pendusta, dajjal, dan pembuat kerusakan. Ke­mudian anda juga mempopulerkan diriku di seantero dunia bahwa aku adalah orang yang suka mengada-ada, pendusta, dan dajjal.
.... Maka aku me­ngundang, jika aku adalah pendusta dan suka mengada-ada dengan cerita bohong, sebagaimana yang telah dituduhkan dalam majalah anda, maka aku akan mati semasa hidup anda. Karena aku tahu bahwa umur seorang pendusta dan perusak itu tidak akan panjang, tetapi akan mati karena kegagalan dalam kehidupan yang ditekan oleh para lawan­nya dengan berbagai kehinaan dan kerendahan. Dengan ke­matiannya bermanfaat bagi para hamba Allah karena tidak akan menyesatkan mereka. Sebaliknya, jika aku bukan pendusta dan bukan orang yang suka mengada-ada, tetapi aku adalah orang mulia dengan kesempatan berbicara dengan Allah dan dialog dengan-Nya, dan aku menjadi Al-Masih yang dijan­jikan, maka aku berdo'a mudah-mudahan kamu semua tidak akan selamat akibat dari kedustaan anda sesuai dengan sunnatullah. Maka aku umumkan bahwa anda dihukum mati oleh Allah di masa aku hidup dengan ditimpa penyakit kusta (tha'un) atau kolera.
 Dan aku berdo'a kepada Allah, wahai Tuhanku Yang Maha Melihat, Mahakuasa, Maha Mengetahui dan mengabarkan, Maha Mengetahui segala rahasia dalam hati, jika aku seorang pendusta dan perusak menurut pandangan-Mu, dan aku telah mengada-ada tentang Engkau malam dan siang ya Allah, maka hancurkanlah aku di masa kehidupan Ustadz Tsana­allah, gembirakanlah dia dan jama'ahnya dengan kema­tianku. Amin. Dan ya Allah, jika aku adalah orang jujur, se­dangkan Tsana-allah berada dalam kebatilan dan pendusta de­ngan segala tuduhannya yang dilontarkan kepadaku, maka hancurkanlah dia wahai Tuhan alam semesta di masa hidupku dengan berbagai macam penyakit yang menghancurkan se­perti kusta, kolera, dan lain sebagainya. Amin........
Akhirnya Al-Ustadz Tsana-allah Al-Amrtasri mengajak Ghulam Ahmad bermubahalah. Ternyata Mirza Ghulam Ahmad ditimpa hukuman dari Allah dengan penyakin kolera, sehingga dia berulang kali berak dan kencing di ranjang tidurnya. Dua hari kemudian dia meninggal dunia di WC pada tanggal 26 Mei 1908 M.  Tetapi menurut mantan mubaligh Ahmadiyah, Dr. Hasan Auda, bahwa Mirza Ghulam Ahmad tidak bisa ke WC. Dia meninggal di tempat tidur yang dikotori oleh berak dan kencingnya.... "maka tanyakan kepada orang Ahmadiyah, maukah kamu mati seperti nabimu (Mirza Ghulam Ahmad)?"



[1] CD Encyclopaedia Britannica 2008 ultimate edition, entri Ghulam Ahmad.
[2] CD Encyclopaedia Britannica 2008 ultimate edition, entri Ahmadiah.
[3]  Abdurrahman Qodyaniyah, Ahmadiyah Bagit Bey.

[4] Lembaga Biblika Indonesia, Kitab Suci Perjanjian Baru, Percetakan Arnoldus Ende, 1978/1979, hal.130-131.
[5] New York International Bible Society, The Holy Bible New International Version, Zondervan Bible Publishers, Grand Rapids, Michigan USA, 1981, hal. 780.
[6] Jay E. Adams, The Christian Counselor’s New Testament, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan USA 1980, hal. 148.
[7] Syaikh Thanthawi Jauhari, Tafsir Jawahir, Mesir, 1343 H. Juz IIL hal. 115, 117.

[8] Sayid Quthub, Fi Dzilahl Qur'an. cet. VI. Juz II. hal. 18-20.

[9] Syaikh Muhammad Abduh, Tafstr al-Manar, Kairo, 1367 & 1374, Juz VI. hal. 41.

[10] Asy-Syaukani, Tafsir Asy-Syaukani. cet. I tahun 1349 E4. Juz VI. hal. 495.

[11] Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, cet. III tahun 1963 M/1382 H. Juz VI. hal. 14.

[12] Az-Zamakhsari, al-Kasysyaf, Al-Intisyarat Aftab, Teheran, 1948 M/1366 H. Juz I. hal. 436.

[13] Tafsir Ibnu Katsir, Darul Andalusi Bairut, cet I, 1966 M/1385 H. hal. 429-432.

0 komentar:

Posting Komentar

Ternyata bukan orang Islam pelaku WTC 11 Sept 2001

TIM FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)

TIM FAKTA adalah organisasi yang bergerak dalam mengantisipasi pemurtadan yang dilakukan oleh umat Kristen terhadap orang-orang Islam. Kristenisasi bukan rahasia lagi, karena Kristenisasi merupakan kegiatan yang diperintahkan oleh alkitab dan gereja kepada umatnya untuk memurtadkan umat Islam agar masuk kedalam agama Kristen, dan ini terjadi diseluruh dunia Islam, khususnya di Indonesia. TIM FAKTA, sudah banyak menyelamatkan orang-orang Islam yang dimurtadkan kemudian sadar dan kembali ke ajaran Islam lagi setelah melalui dialog, diskusi, atau dengan cara rukyah apabila yang dimurtadkan lewat sihir. Memang tantangan bagi TIM FAKTA tidak ringan, sangat berat! tapi ini merupakan tugas kita bersama untuk menyelamatkan saudara-saudara kita seiman dari pemurtadan yang dilakukan oleh umat Kristen. Selain itu, TIM FAKTA juga konsen dengan gerakan serupa yang tujuannya untuk mendangkalkan aqidah umat Islam seperti yang dilakukan oleh Jaringan Islam Libral, dan faham-faham sesat lainnya. Semoga Allah selalu meridho'i jalan yang kami tempuh untuk menegakan kalimah yang benar/hak yaitu "TIDAK ADA TUHAN KECUALI ALLAH"

(Tulisan TIM FAKTA bisa dibaca di majalah Islam "Sabili" artikel "Bimbingan Tauhid")
TIM FAKTA Melayani Diskusi, Dialog dan Konsultasi Agama. Kontak Pengasuh: 0818844393, 081314416666, 08165425227, 08179970066, 08158338083, 081383384433, email: timfakta@yahoo.com - timfakta@gmail.com. Dompet Anti Pemurtadan: Bank Muamalat no. rek.305.1959.422 an. FAKTA. dan Bank BCA no. rek. 1661.804.888 an. Abud Syihabuddin

SALURKAN INFAQ ANDA

INFAQ PEDULI AL AQSHA (Palestina)
Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang SLIPI
No. Rek. 311.01856.22 an. Nurdin QQ. KISPA

INFAQ "KISPA PEDULI NEGERI"
Khusus Membantu Korban Bencana DI INDONESIA
Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cab. Fatmawati
No. Rek. 911.05871.99 an. Andi Syafuddin QQ KISPA.

INFAQ OPERASIONAL RELAWAN KEMANUSIAAN KISPA
Khusus untuk Pengiriman Bantuan Rakyat Palestina
Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Kas Cililitan
no. 116 70246 96 an. Muhendri

"INFAQ DUNIA ISLAM" KISPA
Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Tanah Abang
No. Rek. 2640024043 an. Dasrial

AGAMA YANG DITERIMA ALLAH HANYA ISLAM

QS.3 Ali Imran:85. Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka SEKALI-KALI TIDAKLAH AKAN DITERIMA DARINYA, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi . QS.3 Ali Imran:19. Sesungguhnya agama disisi Allah HANYALAH ISLAM. QS.3 Ali Imran:102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam . QS.2 Baqarah:132 ..."Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam ".
Design by Blogger Islamic Template