Pertemuan laut asin dan tawar Samudra Atlantik dan Mediterania
yang tidak bercampur satu dengan yang lain QS Al Furqan:53
yang tidak bercampur satu dengan yang lain QS Al Furqan:53
Mukjizat Nabi
Muhammad, adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW untuk membuktikan kenabiannya. Dalam Islam,
mukjizat para nabi termasuk nabi Muhammad terjadi hanya karena izin Allah.
Dalam hadits yang
diriwayatkan Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah Bersabda, “Tidak ada
seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di
antaranya manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang aku terima adalah wahyu.
Allah mewahyukannya kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang
paling banyak pengikutnya pada hari kiamat.” Dan apa yang diharapkan oleh nabi
Muhammad terbukti dizaman sekarang ini pengikutnya memang paling banyak
melebihi pengikut agama lainnya.
Dalam Islam, umatnya
tidak diajak terpaku dengan mukjizat-mukjizat yang pernah dilakukan oleh nabi
Muhammad, tapi umatnya diajak untuk terus berfikir agar maju dan menjadi
bermanfaat untuk orang lain. Seperti telah dilakukan oleh sarjana-sarjana
muslim yang banyak menemukan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang.
Mukjizat yang
dilakukan oleh nabi Muhammad merupakan kelebihan dan kemampuan luar biasa untuk
membuktikan kenabiannya agar masyarakat pada saat itu percaya bahwa nabi
Muhammad benar-benar adalah utusan Allah. Sedangkan saat ini sudah lebih dari
1,8 milyar manusia beriman kepada ajaran nabi Muhammad, apakah masih
membutuhkan mukjizat? jawabnya pasti
“tidak”, karena, apa yang diramalkan oleh nabi Muhammad semuanya
terbukti dizaman kita sekarang, ini juga merupakan mukjizat yang kita sadari
atau tidak kita sadari, kita minta atau kita tidak minta, apa yang diramalkan
oleh nabi Muhammad telah terjadi. Sebagai contoh, nabi Muhammad pernah
bersabda: “umatku diakhir zaman, wanita-wanitanya menyerupai laki-laki, mereka
berpakaian tetapi telanjang, dan laki-lakinya menyerupai wanita. Penomena ini
dapat kita saksikan setiap hari diluar rumah kita, atau lewat media cetak
ataupun televisi.
Boleh dikatakan
banyak dari para ulama Islam jarang sekali menceritakan tentang mukjizat nabi
Muhammad. Paling-paling ulama Islam menceritakan tentang Isra’ Mi’raj nabi dan
yang lainnya jarang diceritakan. Padahal mukjizat nabi Muhammad sangat banyak,
karena para ulama Islam lebih memfokuskan umat Islam memahami makna dan arti
dari isi kandungan Al-Quran.
Artikel ini diposting
untuk menjawab situs-situs Kristen yang selalu mengejek dan menghina nabi
Muhammad, bahwa nabi Muhammad tidak mempunyai mukjizat apapun. Untuk menjawab
hujatan itu, kita ceritakan kembali beberapa peristiwa yang berkenaan dengan
mukjizat nabi Muhammad SAW. Dan saya yakin setelah kita ceritakan tentang
mukjizat nabi Muhammad, pasti kalangan kafirin Kristen tidak akan percaya,
bahkan mereka tetap akan mencela dan mengejek nabi Muhammad. Karena, mereka
sebenarnya tidak ingin Yesus yang mereka pertuhankan itu ada saingan. Padahal
mukjizat Yesus yang tertulis dalam alkitab biasa-biasa saja tidak seberapa,
Yesus menghidupkan orang mati, nabi yang lainpun mampu menghidupkan orang mati.
Yesus menyembuhkan penyakit ini dan itu nabi yang lainpun mampu melakukan apa
yang dilakukan Yesus. Bahkan dalam Al-Quran menceritakan mukjizat Yesus bisa
berbicara selagi dalam buaian, bahkan Yesus bisa membuat burung dari tanah dan
menghidupkannya. Bagi umat Islam, mukjizat apapun hebatnya yang dilakukan oleh
para nabi dan rasul semua itu atas ijin Allah. Inilah sala satu perbedaan umat
Islam dan Kristen dalam memahami kekuatan mukjizat yang dilakukan para nabi dan
rasul. Umat Islam menerimanya sebagai pemberian Allah untuk nabi dan rasul
sebagai bukti mereka utusan Allah, sedangkan umat Kristen menerimanya sebagai
bukti ketuhanan, khususnya ketuhanan Yesus.
1.
Al-Quran sebagai mukjizat
Merupakan mukjizat
terbesar yang menunjukkan kebenaran ajaran beliau, Al-Islam, yang diturunkan
oleh Allah. Dan Al-Quran yang mulia ini juga merupakan sumber ilmu pengetahuan
masa kini dan masa yang akan datang.
Sekalipun orang-orang
yang anti terhadap Islam dan anti terhadap Al-Quran berusaha dengan sekuat
tenaga dan kemampuan mereka untuk menolak apa apa yang diisyaratkan oleh
Al-Quran tentang ilmu pengetahuan. Dan orang-orang yang anti terhadap Al-Quran
ini mencari terus menerus gagasan dan tesis bagaimana caranya mematahkan apa
yang diinformasikan oleh Al-Quran.
Orang-orang yang anti
terhadap Al-Quran ini lupa kalau Al-Quran itu datangnya dari pencipta langit
dan bumi yaitu Allah yang maha Besar, yang maha Hebat, yang maha Kuat, dan maha
gagah Perkasa.
2.
Air memancar dari sela-sela jari-jari Nabi Muhammad
Sebuah wadah air
pernah disodorkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Lalu, nabi Muhammad SAW mencelupkan tangannya ke dalam wadah air itu. Maka, air
memancar dari sela-sela jemari tangan beliau. Dengan air itu, para sahabat
berwudhu. Jumlah mereka waktu itu adalah 300 orang. (Hadits Riwayat Al-Bukhari,
no. 3572)
3.
Makanan sedikit bisa mengenyangkan banyak orang
Suatu ketika, Nabi
Muhammad SAW terlihat lemas karena menahan lapar. Abu Thalhah yang mendengar
hal itu akhirnya menemui istrinya. Abu Thalhah dan istrinya berniat mengundang
Nabi Muhammad untuk makan.
Singkat cerita, Abu
Thalhah dan istrinya hanya memiliki makanan yang sedikit. Namun ternyata Nabi
Muhammad mengajak banyak sahabat untuk ikut makan ke rumah Abu Thalhah.
Abu Thalhah menjadi cemas, makanan sedikit apakah cukup untuk menjamu tamu
sebanyak itu?
Akhirnya, Nabi
Muhammad dan shahabat-shahabatnya tiba di rumah Abu Thalhah. Sebelum
acara makan dimulai, Nabi Muhammad mendoakan makanan yang dihidangkan.
Setelah itu para tamu diminta makan bergantian. Yang pertama makan adalah 10
sahabat. Lalu, 10 sahabat berikutnya, kemudian 10 sahabat berikutnya, dan
seterunya.
Akhirnya semua
sahabat yang datang itu makan sampai kenyang, sedangkan jumlah mereka waktu itu
70 atau 80 orang. Setelah itu, barulah Nabi Muhammad dan keluarga
Tholhah makan hingga kenyang pula. (Hadits Riwayat Al-Bukhari, no. 3385;
Muslim, no. 2040)
4.
Segelas air susu diminum banyak orang
Abu Hurairah adalah
shahabat Nabi yang sangat miskin tetapi amat banyak ilmunya dan kuat
hafalannya. Dia sering mengalami kelaparan.
Pada suatu hari
ketika Abu Hurairah sedang duduk di jalan, Nabi Muhammad melewatinya dan tersenyum melihatnya. Beliau sangat
mengerti akan penderitaan Abu Hurairah. Karenanya, berkatalah Nabi Muhammad, “Yaa
Aba Hirr!” Abu Hurairah menjawab, “Labbaika, yaa Rasulullah (aku datang
memenuhi panggilanmu, wahai Rasulullah).” beliau berkata, “Ikutilah aku!”
Maka Abu Hurairah
mengikuti Nabi Muhammad sampai ke rumahnya. Kemudian beliau
mengizinkannya masuk. Di sana Nabi Muhammad menemukan segelas susu.
Beliau bertanya kepada istrinya, “Dari mana susu ini?” Istrinya menjawab, “Dari
Fulan, ia menghadiahkannya untukmu.” Nabi Muhammad kemudian memanggil Abu
Hurairah, “Yaa Aba Hirr!” “Labbaika, yaa Rasulullah,” jawabnya.
“Pergilah dan panggil ahlush shuffah.” Ahlush shuffah adalah sekumpulan sahabat
yang tinggal di masjid Nabi karena tidak punya harta dan keluarga (di
kota Madinah, red.). Abu Hurairah merasa berhak mendapat seteguk lebih dahulu
agar kekuatannya yang hilang bisa kembali. Nanti, jika ahlush shuffah datang,
tentu Abu Hurairah yang akan melayani mereka. Ia khawatir jika tidak kebagian.
Namun Abu Hurairah
tidak mau menentang perintah Nabi Muhammad oleh karena itu, Abu Hurairah
segera memanggil ahlush shuffah. Mereka pun datang ke rumah Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad memanggil
Abu Hurairah, “Yaa Aba Hirr!” “Labbaika, yaa Rasulullah.” “Terimalah ini dan
bagikan kepada mereka!” Maka Abu Hurairah memberikan gelas berisi susu itu
kepada orang pertama. Orang itu meminumnnya sampai puas.
Kemudian gelas
tersebut dikembalikan kepada Abu Hurairah. Lalu diberikan lagi kepada orang
kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya hingga semua merasa puas. Sungguh menakjubkan!
Gelas itu pun diterima kembali oleh Nabi Muhammad. Dan Nabi Muhammad pun kemudian
tersenyum kepada Abu Hurairah dan berkata, “Yaa Aba Hirr!” “Labbaika, yaa
Rasulullah.” Sekarang tinggal aku dan kamu.” “Benar, wahai Rasulllah.”
“Duduklah dan minum!”
Maka Abu Hurairah
duduk dan minum. Nabi Muhammad terus memerintahkannya minum sampai
Abu Hurairah berkata, “Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, sudah tidak
ada tempat lagi dalam perutku.”
Kemudian Nabi
Muhammad bersabda, “Berikan kepadaku gelas itu.” Beliau memuji Allah dan
bersyukur lalu membaca, “Bismillah,” dan meminum sisa susu itu. (Hadits Riwayat
Al-Bukhari, no. 6087)
5.
Hujan langsung turun setelah Nabi Muhammad berdoa
Pada suatu hari,
ketika Nabi Muhammad sedang berkhutbah Jumat, berdirilah seseorang minta
didoakan agar turun hujan. Waktu itu kekeringan sedang melanda. Maka Nabi
Muhammad berdoa. Seketika itu pula, turunlah hujan deras terus-menerus,
sampai hari Jumat berikutnya.
Akhirnya ada seorang
lelaki yang mengadu kepada Nabi Muhammad, bahwa rumah-rumah telah rusak akibat
hujan deras terus-menerus. Maka Nabi Muhammad berdoa agar turunnya
hujan dialihkan ke sekeliling kota Madinah, dan tidak turun ditengah kota
Madinah lagi. Maka awan-awan yang bergerak di atas kota Madinah pun segera
bergerak, tidak lagi berada di atas kota Madinah tetapi berada di pinggir kota
Madinah. (Hadits Riwayat Al-Bukahari, no. 3582)
6.
Ramalan Nabi Muhammad ternyata terbukti
Di antaranya:
Berita dari
Nabi Muhammad bahwa kelak Kerajaan Persia dan Romawi akan dikalahkan
oleh kaum muslimin. Selain itu, harta simpanan Persia dan Romawi akan dimiliki
oleh muslimin. (Hadits Riwayat Al-Bukharu, no. 3618 dan 3619)
Berita dari
Nabi Muhammad bahwa sepeninggal beliau akan muncul dua nabi palsu.(H.R.
Al-Bukuhari, no. 36211). Dua nabi palsu tersebut adalah Musailamah Al-Kadzdzab
dan Al-Aswad Al-Ansi.
Ketiak terjadi Perang
Mu’tah, komandan pasukan perang yang ditunjuk Nabi Muhammad untuk
memimpin pasukan muslimin terbunuh. Yang pertama terbunuh adalah Zai bin
Haritsah. Setelah Zaid terbunuh, komnadan pasukan digantikan oleh Ja’far bin
Abi Thalib. Kemudian, Ja’far bin Abi Thalib juga terbunuh. Sebelum kematian dua
komandan itu sampai ke Madinah, Nabi Muhammad telah memberitakan
kematian Zaid bin haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib kepada para shahabatnya.
Inilah salah satu mukjizat Nabi Muhammad,
Allah beri wahyu kepada beliau tentang berita gaib. (Hadits Riwayat Al-Bukhari, no. 3630)
7.
Terbelahnya bulan menjadi dua
Pada zaman Nabi
Muhammad bulan terbelah menjadi dua. Orang-orang kafir Mekkah ikut
menyaksikannya. (Hadits Riwayat
Al-Bukhari, no. 3636, 3637, dan 3638)
Orang-orang kafir
Mekkah meminta bukti kenabian Nabi Muhammad maka Allah tunjukkan dengan
terbelahnya bulan menjadi dua.
8.
Mengobati sakit mata, Allah sembuhkan dalam seketika
Sebelum penaklukan
Benteng Khaibar, Nabi Muhammad menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai
pemegang bendera pasukan. Waktu itu, Ali menderita sakit mata. Maka Nabi
Muhammad memanggil Ali dan meludahi mata Ali yang sakit. Seketika, mata
Ali yang sakit itu menjadi sembuh sepert tak pernah sakit mata. (Sumber:
Ar-Rahiqul Makhtum, hlm. 376—378)
9.
Mengembalikan penglihatan orang yang
buta
Diriwayatkan dari
Usma bin Hanif r.a, bahwa ada seorang buta berkata, “Wahai Rasulullah,
berdoalah kepada Allah untukku agar membuka penglihatanku.” Baginda bersabda,
“Pergilah berwudhu’ . Dirikan solat dua raka’at dan ucapkanlah, “Ya Allah, aku
memohon kepadaMu, mengadap kepadaMu dengan lantaran nabiMu Muhammad, nabi
pembawa kasih. Wahai Muhammad, aku mengadap kepada Tuhanmu dengan lantaranmu,
agar ia membuka penglihatanku . Ya Allah, berilah syafaat beliau untuk
kepentinganku.” Belum lagi orang ramai berganjak dari tempat mereka dan orang tersebut
pergi, maka dia sudah dapat melihat).(H.R. An Nasa’i, Tirmidzi, Al Hakim dan Al
Baihaqi)
10.
Air minum sedikit menjadi banyak
Dalam sebuah
perjalanan, Nabi Muhammad dan para shahabatnya kehabisan bekal
air. Padahal waktu itu air berjarak jauh dari mereka. Lalu mereka bertemu
seorang wanita yang membawa sedikit air. Lalu Nabi Muhammad mengusap
kantung air milik wanita tersebut. Kemudian para shahabat yang kehausan itu
minum. Jumlah mereka ada 40 orang. Setelah puas minum, mereka mengisi kantung air
masing-masing sampai penuh juga. (Hadits Riwayat Al-Bukhari, no. 3571)
11.
Menghidupkan anak perempuan yang sudah mati lama
Nabi Muhammad diminta
menghidupkan anak perempuan yang telah mati lama dikuburannya. Dikisahkan
sebuah kisah seorang lelaki yang berkata kepada Nabi saw, "Saya tidak akan
beriman kepadamu sehingga kamu mampu menghidupkan putriku untukku." Dalam
kisah itu disebutkan bahwa Nabi mendatangi kuburannya lalu berkata, "Wahai
fulanah." Lalu anak itu berkata, "Aku sambut panggilanmu dan dengan
setia menerima perintahmu serta semoga kebahagiaan senantiasa dilimpahkan
kepada baginda Rasulallah." (Dala'ilun Nubuwwah karya Imam Bayhaqi, dari
buku berjudul "Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa"
hal32, By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani).
12. Dapat melihat apa yang ada
dibelakangnya seperti melihat dari depan
Dari Abu Hurairah ra.
ia berkata: Suatu hari Nabi Muhammad salat mengimami kami. Usai salat beliau
bersabda: Hai Fulan! Mengapa kamu tidak membuat salatmu bagus? Tidakkah orang
yang salat merenungkan bagaimana salatnya? Sesungguhnya ia salat untuk dirinya
sendiri. Demi Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku, sebagaimana aku
melihat didepanku. (Hadits riwayat Muslim).
13. Dapat melihat dengan jelas pada
malam yang gelap gulita
Diriwayatkan oleh Ibn
Adiy, al Baihaqy dan Ibnu ‘Asakir dari ‘Aisyah RA mengisahkan “bahwa Rasululloh
SAW dapat melihat dalam keadaan gelap maupun terang”(lihat Al-Khasa’is al-Kubra
Karya al-Suyuti jilid1, hal.104)
14. Menyembuhkan anak yang bisu sejak
lahir, sehingga bisa berbicara
Dalam kitab al
Khasais, dikisahkan suatu ketika Nabi Muhammad didatangi seorang ibu yang
menggendong anaknya yang bisu. Si ibu ini menceritakan: Anakku ini belum pernah
bicara sejak ia dilahirkan. Nabi Muhammad
bertanya: siapakah saya? anak itu tiba-tiba bisa bicara dan menjawab:
Engkau adalah Rasulullah. (Hadits riwayat Al Baihaqi)
Dari jalan Sulaiman
bin Amru bin Al Ash, dan ibunya ia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah
S.a.w pada waktu Jamrah Al Aqabah. Beliau melempar batu dan orang-orang pun
melakukannya. Setelah selesai baginda kembali, tiba-tiba ada seorang perempuan
sambil membawa anaknya yang bisu datang kepada baginda seraya berkata, “Wahai Rasulullah,
ini anakku yang sedang mendapat bala. Ia tidak boleh berbicara.” Baginda S.a.w
meminta sebuah bejana yang diperbuat dari batu yang di dalamnya diisikan air.
Setelah itu baginda memegangnya, meludahinya dan berdoa. Mengulanginya sekali
lagi dan menyuruh agar meminumnya kepada anak perempuan itu. Akhirnya anak itu
sembuh, malah menjadi lebih baik daripada yang lainnya. (Ahmad, Ibnu Abi
Syaibah, Al Baihaqi, At Thabrani dan Abu Nuaim meriwayatkan dari jalan Sulaiman
bin Amru bin Al Ash, dan ibunya).
15. Wajah Nabi Muhammad memancarkan
cahaya dikegelapan
Aisyah berkata bahwa:
"Ketika aku sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh) maka
jatuhlah jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah
Rasulullah SAW. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana cahaya
wajahnya, lalu aku berkata, "Ya Rasulullah alangkah bercahayanya wajahmu!
Seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari
kiamat?" Jawab Rasulullah SAW: "Orang yang bakhil." Aku bertanya
lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu?" Jawab baginda: "Orang
yang ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke
atasku."
16. Dua Sahabat Nabi Muhammad dibimbing
oleh dua cahaya, setelah bertemu dengan nabi
Diriwayatkan oleh
Anas bin Malik: Ada dua orang sahabat Nabi SAW setelah berjumpa dengan nabi dan
meninggalkan Nabi. Nabi Muhammad memberikan cahaya kepada mereka. Maka ditengah
malam yang gelap gulita keduanya berjalan dengan ada dua sinar yang menerangi
perjalanan keduanya yang ada di depannya. Tatkala keduanya berpisah
diperempatan jalan, masing-masing setiap orang ditemani sebuah sinar yang
membimbing mereka pulang ke rumah." (Hadits Riwayat Al Bukhari, Juz 1,
Buku8, no 454).
17. Menghentikan gempa yang terjadi di
Mekkah dan Madinah, dengan cara menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit
supaya tenang
Gempa pertama di Mekkah, Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya dari
Utsman bin Affan bahwa dia berkata, “Apakah kalian tahu Rasulullah pernah
berada di atas Gunung Tsabir di Mekkah. Bersama beliau; Abu Bakar, Umar dan
saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya berjatuhan. Maka
Rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang ada di
atasmu tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.” (Hadits riwayat
Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya).
Gempa kedua di Madinah, hadits shahih yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dia berkata: “Nabi
naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung
berguncang. Maka Nabi menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Uhud! Yang
ada di atasmu tiada lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang syahid.” Di antara
pelajaran besar dalam dua riwayat di atas bahwa ternyata gunung tidak layak
berguncang saat ada 4 manusia terbaik ada di atasnya. Nabi harus menghentakkan
kaki dan mengeluarkan perintah kepada gunung untuk menghentikan guncangan
tersebut. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
18. Paha kambing bakar yang telah
dibubuhi racun berbicara kepada Nabi Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar
Wanita Yahudi yang
memberi racun di daging kambing bernama Zainab binti Hârits, Dari Ibnu Syihâb,
ia mengatakan , “Dahulu Jâbir radhiyallâhu'anhu menceritakan bahwa ada seorang
wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar.
Kemudian menghadiahkannya kepada Nabi Muhammad". Nabi Muhammad pun
mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan
bersama Beliau. Tiba-tiba Nabi Muhammad berkata kepada para Sahabat,
"Jangan kalian makan !." Lalu Nabi Muhammad mengutus seseorang
untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun
datang.Nabi Muhammad pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah
meracuni kambing ini?" Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah
memberitahumu?" Nabi Muhammad menjawab, "Paha kambing ini yang telah
mengabariku." Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya).
Nabi Muhammad bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu
ini?" Wanita itu berkata :, "Jika engkau seorang nabi, makanan pasti
itu tidak akan membahayakan mu. Dan jika engkau bukan seorang nabi, maka kami
akan selamat dari gangguannya." Selanjutnya Nabi Muhammad memaafkan wanita
itu dan tidak menghukumnya.
Kisah ini juga
diriwayatkan oleh banyak hadits lain seperti : Musnad Ahmad 4207, Shahih Muslim
4060, Shahih Bukhari 5332, 2955, Sunan Abu Daud 3909, 3911, 3912, Musnah Ahmad
12808, Shahih Bukhari 2424. (Semua hadits tersebut bisa ditemukan pada website
Lidwa)
19. Menyembuhkan mata Qatadah tergantung
di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian oleh Nabi Muhammad mata
tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
Ibnu Saad
meriwayatkan dari Zaid bin Aslam r.a, bahwa mata Qatadah bin An Nu’man terluka
sehingga biji matanya terkeluar sampai ke pipi. Nabi Muhammad mengembalikan
hingga matanya menjadi sembuh kembali.
At Thabrani dan Abu
Nu’aim meriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, ” Pada waktu Perang Uhud, aku
menjaga wajah Rasulullah dari serangan anak panah, yang akhirnya ada sebuah
anak panah mengenai biji mataku. Aku mengambilnya dengan tangan dan berusaha
mendatangi Rasulullah. Ketika baginda SAW melihat apa yang ada di telapak
tangan ku, dua mata beliau berlinangan seraya bersabda, “Ya Allah, peliharalah
mata Qatadah sebagaimana dia telah pelihara wajah nabinya dengan wajahnya (dari
serangan anak panah). Jadikanlah kedua matanya yang lebih baik dan lebih elok
serta tajam penglihatannya.” Akhirnya apa yang diharapkan rasul itu termakbul
dan mata Qatadah sembuh seperti semula.
20. Menyembuhkan penyakit kusta
Bahwa istri Mu'adz
bin 'Afra' menderita kusta lalu melaporkannya kepada Rasulallah saw, lalu
beliau mengusapnya dengan sebuah tongkat maka Allah menghilangkan penyakit
kusta itu darinya.
Sa’id bin Abyadh bin
Jamal, seorang sahabat Nabi, menceritakan, wajahnya pernah terserang penyakit
kusta. Lalu Rasulullah SAW memanggilnya dan beliau mengusapkan telapak tangannya
ke wajahnya, maka sesudah itu ia sembuh dan tidak ada bekasnya (Hadits Riwayat
Ath-Thabarani dan Al-Haitsami)
Tentang mukjizat Nabi
Muhammad SAW ini tertulis dalam kitab hadits dan kitab-kitab yang membahas
masalah mukjizat Nabi Muhammad SAW. Jadi sumber rujukan yang kita ambil sangat
jelas dan akurat, dan dapat kita cek langsung di dalam kitab hadits yang
disebutkan dalam riwayat itu.
Sementara ini kita
cukupkan dahulu kisah tentang mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat banyak.
Dan Insya Allah akan saya sambung lagi dengan Mukjizat Nabi Muhammad bagian
kedua.