Kekejaman
ISIS menyembelih para mujahid
Pengantar Redaksi: Maraknya perdebatan dewasa ini
tentang topik benarkah ISIS mengusung manhaj khawarij atau bukan? Telah
mendorong banyak sekali para Masyayikh umat turut angkat bicara dan memberikan fatwa
tentang ISIS hari ini. Sudah tidak terhitung lembaran kertas atau bahkan buku
yang kini bermunculan membahas aqidah dan manhaj ISIS. Tentu masih hangat
diingatan pembaca yang budiman tentang risalah panjang yang ditulis Syaikh
Al-Mujahid Abu Qatadah Al-Falistini, begitu juga fatwa Syaikh Al-Faaris Abu
Muhammad Al-Maqdisi dan fatwa Syaikh Al-Muhaddits Sulaiman bin Nashir Al-U’lwan
(semoga Allah melindungi mereka semua). Syaikh Abu Qatadah dan Abu Muhammad
Al-Maqdisi telah mengupas tuntas tinjauan syar’i atas jama’ah ISIS serta klaim
deklarasi khilafah mereka baru-baru ini. Sebagian pembaca mengeluhkan
panjangnya isi risalah tersebut dan beratnya bahasa yang terkandung dalam kedua
risalah tersebut.
Oleh karena itu, kali ini
dewan redaksi Muqawamah Media Team menyuguhkan rilisan terbaru
dari salah seorang anggota Dewan Syari’at Jabhah Nushrah, Syaikh Abu Hasan
Al-Kuwayti hafidhahullahu. Risalah ini merupakan kultweet beliau dengan
hastag #الخوارج_تاريخيا . Dalam kultweet ini syaikh Abu Hasan
memberikan kuliah dengan Bahasa yang ringan agar dengan mudah kita bisa
mengetahui sejarah kemunculan khawarij, perkembangannya dan hubungan
metamarfosisnya kedalam tubuh jama’ah ISIS hari ini. Jika berkaca pada sejarah,
ternyata fitnah yang sedang terjadi hari ini dengan munculnya ISIS adalah fase
yang telah pernah terjadi pada umat Islam terdahulu.
Dalam risalah ini, Syaikh
Abu Hasan menggunakan bahasa yang sederhana coba mengupas sifat dan
karakter khawarij masalalu dan mengajak kita berfikir dan menjawab sendiri:
Samakah pola khawarij masalalu dengan jama’ah ISIS hari ini? Silahkan para
pembaca yang menjawab pertanyaan ini.
Semoga dengan adanya
risalah singkat ini, kaum muslimin semakin mendapatkan bashirah tentang
hakikat jama’ah ISIS dan menjadikan kita berhati-hati terhadap aqidah dan
manhaj yang diusung oleh kelompok ini.
Selamat membaca…
Kultweet:
Syaikh Abu Hasan Al-Kuwaiti
1. Karakter khawarij yang paling menonjol
adalah ekstrim dan bodoh. Moyang khawarij yang hidup di masa Rasulullah SAW
bahkan telah berani menyepelekan dan menghina sosok Rasulullah SAW. Dari hal
ini telah jelas menjadi pelajaran yang dapat dambil tentang penyimpangan mereka
dalam aqidah dan sikap.
2. Kemudian mereka mulai ramai dan mulai
membuat masalah di era Khulafaur Rasyidin. Para khawarij mulai menumpahkan
darah para Sahabat Rasulullah SAW dan mereka berbangga diri dengan pembunuhan
itu karena mereka beri’tiqad bahwa pekerjaan mereka itu adalah perintah
syari’at (masyru‘).
3. Terdapat banyak pendapat dan teori tentang
akar dari munculnya kaum khawarij pertama sekali sebagai sebuah jama’ah. Tetapi
semua Ulama setuju bahwa mereka muncul dan fitnah takfir mulai eksis dalam
memahami siyasah yaitu setelah peristiwa tahkim (Utsman Bin Affan
RA)
4. Dan sekarang banyak yang berkata mengapa
ISIS kami namakan dengan sebutan “khawarij”? Disebabkan tingkah laku dan
I’tiqad mereka yang telah dhahir, maka hukum mereka sama sebagaimana khawarij
di era salaf.
5. Dahulu, kaum khawarij pernah berada di
barisan tentara Ali RA. Dan mereka belum dinamakan dengan khawarij sampai
terjadinya peristiwa tahkim dan mereka mulai mengkafirkan para Sahabat
Nabi SAW. Semenjak itu tersingkaplah jama’ah khawarij ke permukaan.
6. Dalam perjalanan zaman, kaum khawarij
telah mengalami perubahan yang sangat cepat dengan berbagai kebijakan dan
i’tiqad-i’tiqad yang mereka bawa. Hal ini bisa diketahui dengan banyaknya
riwayat mutawatir tentang akhbar mereka dan banyaknya para saksi yang
memberikan kesaksian dan banyaknya buku yang ditulis tentang mereka.
7. Sejarah telah mencatat bahwa jumlah
kemunculan mereka lebih banyak daripada jumlah deklarasi khilafah yang pernah
berdiri menaungi umat. Sejak dulu mereka memandang diri mereka sebagai jama’ah
independen yang tidak bisa diintervensi oleh umat dan Ulama umat.
8. Dan syarat mutlak pemimpin umat dalam
klaim kaum khawarij adalah harus dari golongan mereka (khawarij). Itulah
mengapa mereka pernah memilih Abdullah Ar-Rasibi. Kemudian mereka mengklaim
Abdullah Ar-Rasibi sebagai khalifah umat yang dipilih secara sah.
9. Di awal kemunculannya, khawarij belum
memiliki prinsip-prinsip umum yang bisa mereka jadikan haluan. Tapi mereka
memiliki syi’ar-syi’ar yang mereka agungkan. Syi’ar-syi’ar yang mereka
berperang karena membelanya dan mereka membunuh siapapun yang menolak dan
bertentangan dengan syiar tersebut.
10. Dalam perkembangannya, pemahaman kaum
khawarij terpola sama secara umum dengan arah kebjiakan jama’ah mereka.
Terkhusus dalam isu yang sangat mereka gemari diantaranya “imamah” dan “pelaku
dosa besar”.
11. Dahulu kaum khawarij jika mendapati
seorang mukmin menyelisihi jama’ah mereka, maka dianggap ia telah membuat suatu
dosa. Sehingga mereka akan berlepas diri darinya dan menjadikannya kafir.
Sedangkan jika ada yang setuju dengan manhaj mereka maka mereka akan berwala’
dan mengangkatnya tinggi. Hari ini kita dapat melihat ini sedang terjadi
dalam tubuh ISIS.
12. Dalam hal tawalli dan bara’ah, sebagaimana
yang kami sebutkan diatas mereka telah keluar untuk memerangi Khalifah di masa
Sahabat. Dan mereka juga telah keluar untuk memerangi Khalifah Umar bin Abdul
Aziz. Sebabnya adalah karena sang Khalifah tidak mengumumkan bara’ah beliau
atas keluarganya terdahulu.
13. Sebab kerusakan yang timbul dari kaum
khawarij adalah buruknya cara mereka memahami Alquran dan Sunnah. Mereka
memahami dalil dengan apa yang tidak diajarkan oleh syari’at. Maka akhirnya
mereka mengkafirkan yang memusuhi mereka dan keluar untuk memerangi jama’ah-jama’ah
kaum muslimin.
14. Ibnu Hazm pernah menyifati mereka:
“Dahulu khawarij itu adalah kaum a’rab (arab pedalaman), mereka memutuskan
perkara hanya dengan dalil Alquran tanpa melihat dalil-dalil dalam Sunnah. Dan
saya tidak mendapati seorangpun fuqaha’ (Ulama ahli hukum) ada diantara
mereka.”
15. Mereka sering memanipulasi dalil agar
sesuai dengan pendapat jama’ah mereka. Sebagian khawarij mengadopsi pendapat udzur
dalam ahkam furu’ sehingga mereka dinamakan (A’dziriyah)
16. Hal diatas disebabkan karena sebuah
kelompok dari mereka telah menghalalkan yang haram. Lalu mereka berfatwa:
berikanlah mereka udzur karena kejahilan mereka. Jika perkara “udzur” itu untuk
hal yang menguntungkan mereka maka pasti mereka terapkan juga.
17. Dan diantara mereka ada yang berpendapat
tentang haramnya menumpahkan darah kaum muslimin. Yang mereka maksudkan “kaum
muslimin” yaitu kaum yang mendukung manhaj mereka. Bukan “kaum muslimin”
sebagaimana yang syari’at tetapkan.
18. Dari sifat-sifat mereka: kaum khawarij
berpegang kepada apa yang dhahir dari bunyi dalil dengan membabibuta tanpa mau
memperhatikan makna-makna lain yang terkandung dari dalil. Dan merekapun rela
berkorban nyawa untuk membela pendapatnya itu.
19. Dan Khawarij: mereka mengikuti apa yang
sesuai hawa nafsunya dari penyimpangan berfikir dan akhirnya menjadi aqidah
bagi mereka. Kemudian mereka mengklaim bahwa mereka telah mengikuti Alquran.
20. Berkata Ibnu Hajar: “Mereka mentakwil
Alquran pada bukan maksudnya, maka akhirnya mereka ditelan oleh pendapat mereka
itu.”
21. Dari sifat-sifat khawarij: memaksakan
kehendak mereka pada manusia. Mereka bersungguh-sunggu dalam membela pendapat
mereka baik dengan cara memerangi yang menyelisihi, atau melalui debat kusir
atau dengan propaganda media mereka.
22. Dan dari sifat-sifat yang menbuat banyak
orang tertipu dengan mereka adalah: da’i-da’I mereka terkenal fasih dan menarik
ketika berceramah, mereka mampu mendakwahkan manhaj mereka dengan cara memikat
hati dan membangkitkan semangat.
23. Mereka juga dikenal dalam sejarah berani
menumpahkan darah tanpa ada rasa segan. Dahulu mereka mencegat orang-orang yang
lewat di kawasan mereka dan tak ada yang bisa selamat dari kekejaman itu. Dan
merekapun bangga dengan perbuatan itu.
24. Metode lain khawarij, para khawarij suka
menuduh Ahlus Sunnah yang berjihad dengan tuduhan bahwa jihad mereka hanya
untuk harta. Jurus andalan lain mereka adalah menuduh ahlus Sunnah sebagi
murjia’h.
25. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:
“adapun perkataan-perkataan para khawarij bisa kita ketahui dari berita yang
disampaikan oleh banyak orang.” Beliau juga berkata: “sesungguhnya Umat ini
sepakat akan bahaya dan sesatnya khawarij.”
26. Berkata Ibnu Katsir: “Kaum khawarij
adalah contoh teraneh dari kalangan Bani Adam. Mahasuci Allah dari keburukan
ciptaanNya.”
27. Berkata Ibnu Taimiyah: “Khawarij telah
mentakwil ayat-ayat Alquran sesuain i’tiqad yang mereka yakini. Kemudian mereka
kafirkan siapapun yang menyelisihi mereka.”
28. Berkata Ibnu Taimiyah: “Pokok kesesatan
mereka adalah: keyakinan mereka bahwa para pemimpin umat dan jama’ah-jama’ah
kaum muslimin sudah keluar dari keadilan dan mereka semua telah sesat.”
29. Berkata Ibnu Taimiyah: “Sesungguh
Rasulullah SAW pernah bersabda: mereka akan senantiasa muncul di setiap zaman
sampai datangnya Dajjal.”
30. Berkata para Ulama: “Khawarij muncul dari
waktu ke waktu dan ada jeda dimana mereka tidak muncul. Dan dalam jeda itu
Allah munculkan kaum jahil.”
31. Para khawarij tertutup hati mereka atas
jelasnya hujjah dan keterangan para Ulama, hati mereka juga jauh dari rasa
takut dan berhati-hati atau dari apa yang Allah tetapkan dalam ketetapan
kauniyahNya.
32. Kaum Khawarij yang pertama, mereka
memandang siapapun yang menyelisihi mereka sebagai kafir atau musyrik. Dan
mereka memperlakukan orang-orang yang menyelisihi mereka dengan
seburuk-buruknya perlakuan.
33. Mereka mensifati para salaf dengan hina.
Diantaranya: menurut mereka para salaf adalah generasi yang dipenuhi oleh
fitnah. Maka menjadi butalah para khawarij ini dari al-haq dan merekapun
menjadi tuli dan tidak mau mendengar al-haq dan tak sudi mengambil pelajaran
dari salaf.
34. Berkata Ali RA tentang khawarij: “mereka
adalah kaum yang tertimpa fitnah, dan buta karenanya dan akhirnya mereka tuli.”
35. Para Salafus shalih telah menjelaskan
bahwa sebab penyimpangan khawarij adalah mereka bersandar pada ayat-ayat
Alquran yang dimaksudkan untuk orang-orang kafir tapi mereka menerapkan ayat
tersebut kepada orang-orang beriman.
36. Berkata Abdullah bin Umar RA: “Mereka
(Khawarij) adalah sejahat-jahat makhluk, karena membawa ayat-ayat yang turun
tentang orang kafir kemudian diterapkannya kepada kaum muslimin.” (Diriwayatkan
oleh Al-Bukhari, Kitab Istitabatil Murtaddin juz 8 hal. 51)
37. Jika anda menelaah hadits-hadits
Rasulullah SAW tentang para khawarij, maka anda akan menyadari fitnah yang
jelas dari mereka. Sungguh mereka bersikap ghuluw dalam beragama pada bukan
tempatnya, mereka tidak berdiri diatas hak-hak Islam, dan sungguh diantara
mereka ada yang hebat ibadahnya.
38. Dari sifat mereka juga adalah membunuh
kaum muslimin dan meninggalkan penyembah berhala dan salib. Mereka mengarahkan
ujung pedang mereka kepada ahlul Islam.
39. Dan sejarah telah mencatat mereka tidak
pernah memiliki sumber referensi yang kuat. Mereka menolak para Ulama, dan
lebih mengutamakan orang-orang dengan ilmu pas-pasan dari kalangan mereka
daripada Ulama umat. Sebagaimana yang pernah terjadi ketika mereka menolak
hujjah dan nasehat para Sahabat Rasulullah SAW.
40. Daridulu mereka memang sangat menjaga amniyah
jama’ah mereka. Berkata Zaid At-Tha’I Al-Khariji: “Janganlah kalian keluar dari
Kuffah secara berkelompok, tapi keluarlah sendiri-sendiri. Agar kalian tidak
terdeteksi.”
41. Khawarij muncul karena hilangnya sikap
bijak dan lapang dada. Moyang mereka berani meragukan ketaqwaan dan imannya
Rasulullah SAW, dengan congkaknya ia berkata kepada Rasulullah SAW: wahai
Rasulullah, adillah! Dan takutlah pada Allah (akan kedhalimanmu)!
42. Dan Ali RA telah mengingatkan kita akan
bahayanya mereka tanpa bermaksud menghina syi’ar yang mereka usung itu. Mereka
selalu berkata: “Hukum hanya milik Allah saja.” Ali RA berkata: “Kalimat Haq
tapi digunakan untuk hal yang bathil.”
43. Dan terakhir, berkata Ibnul Qayyim
tentang khawarij: “Orang yang telah mencetuskan khawarij bagaikan telah
mencetuskan kotoran hewan…”.
Jangan Lupakan Kami Dalam Do’a Kalian
Diterjemahkan oleh : MUQAWAMAH
MEDIA TEAM
See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/isis-dan-khawarij-dalam-tinjauan-sejarah.html#sthash.Otwgn61w.dpuf