HAKEKAT JILBAB ( KISAH NYATA )
Subhanallahu ..sungguh kisah yang mengaharukan
dari kisah seorang gadis sholihah yang insya Allah husnul khotimah di akhir
kehidupannya yang berusaha teguh menjalankan syariat agamanya. Semoga Allah
Subhanahu wa ta’ala membalasnya dengan segala kebaikan dan menempatkannya
ditempat yang muliya.Amin ya Robbal aa’lamin ,semoga memberikan
manfa’at.Allahul musta’an.
HAKEKAT JILBAB ( KISAH NYATA )
Sahabatku menceritakan:
Ini cerita tentang adikku Nur Annisa
, gadis yang baru beranjak dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur
adikku menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada
mengkhawatirkan ibuku, banyak teman cowoknya yang datang kerumah dan itu tidak
mengenakkan ibuku sebagai seorang guru ngaji.
Untuk mengantisipasi hal itu ibuku
menyuruh adikku memakai jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul
pertengkaran pertengkaran kecil diantara mereka. Pernah satu kali adikku
berkata dengan suara yang rada keras: “Mama coba lihat deh, tetangga sebelah
anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga beda beda ama kita kita, malah teman
teman Ani yang disekolah pake jilbab dibawa om om, sering jalan jalan, masih
mending Ani, walaupun begini-gini ani nggak pernah ma kaya gituan”, bila
sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada, kadangkala di akhir malam kulihat
ibuku menangis , lirih terdengar doanya: “Ya Allah, kenalkan Ani dengan
hukum Engkau ya Allah “.
Pada satu hari didekat rumahku, ada
tetangga baru yang baru pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang
masih kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri, (bukan Effendy Khoiri lhoo)
(entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di masjid.
Setelah beberapa lama mereka pindah
timbul desas desus mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar
rumah, hingga dijuluki si buta, bisu dan tuli. Hal ini terdengar pula oleh
Adikku, dan dia bertanya sama aku: “Kak, memang yang baru pindah itu
istrinya buta, bisu dan tuli ?“ "..hus" aku jawab sambil
lalu ”Kalau kamu mau tau datangin aja langsung kerumahnya”.
Eehhh tuuh, anak benar benar datang
kerumah tetangga baru. Sekembalinya dari rumah tetanggaku , kulihat perubahan
yang drastis pada wajahnya, wajahnya yang biasa cerah nggak pernah muram atau
lesu mejadi pucat pasi….entah apa yang terjadi.?
Namun tidak kusangka selang dua hari
kemudian dia meminta pada ibuku untuk dibuatkan Jilbab ..yang panjang,
lagi..rok panjang, lengan panjang…aku sendiri jadi bingung….aku tambah bingung
campur syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena kulihat perubahan yang
ajaib.. yah kubilang ajaib karena dia berubah total..tidak banyak lagi anak
cowok yang datang kerumah atau teman teman wanitanya untuk sekedar bicara yang
nggak karuan…kulihat dia banyak merenung, banyak baca baca majalah islam yang
biasanya dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina ganti jadi majalah majalah islam, dan kulihat ibadahnya pun melebihi aku …tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur’annya, sholat sunat nya…dan yang lebih menakjubkan lagi….bila teman ku datang dia menundukkan pandangan…Segala puji bagi Engkau ya Allah Subhanahu wa ta’ala jerit hatiku..
biasanya dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina ganti jadi majalah majalah islam, dan kulihat ibadahnya pun melebihi aku …tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur’annya, sholat sunat nya…dan yang lebih menakjubkan lagi….bila teman ku datang dia menundukkan pandangan…Segala puji bagi Engkau ya Allah Subhanahu wa ta’ala jerit hatiku..
Tidak berapa lama aku dapat
panggilan kerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan
aku bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga ibuku
memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun). Di pesawat tak henti hentinya
aku berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar Adikku di beri kesembuhan,
namun aku hanya berusaha, ketika aku tiba di rumah, didepan pintu sudah banyak
orang, tak dapat kutahan aku lari masuk kedalam rumah, kulihat ibuku menangis,
aku langsung menghampiri dan memeluk ibuku, sambil tersendat sendat ibuku
bilang sama aku: “Dhi,adikkmu bisa ucapkan dua kalimat Syahadah diakhir
hidupnya “..Tak dapat kutahan air mata ini…
Setelah selesai acara penguburan dan
lainnya, iseng aku masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya..diary
yang selalu dia tulis, Diary tempat dia menghabiskan waktunya sebelum tidur
kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih hidup, kemudian kubuka selembar
demi selembar…hingga tertuju pada satu halaman yang menguak misteri dan
pertanyaan yang selalu timbul di hatiku... perubahan yang terjadi ketika adikku
baru pulang dari rumah Abu Khoiri…disitu kulihat tanya jawab antara adikku dan
istri dari tetanggaku, isinya seperti ini :
Tanya jawab ( kulihat dilembaran itu
banyak bekas tetesan air mata ):
Annisa:
Aku berguman (wajah wanita ini cerah
dan bersinar layaknya bidadari), ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik.
Istri tetanggaku:
Alhamdulillah, sesungguhnya
kecantikan itu datang dari lubuk hati.
Annisa:
Tapi ibu kan udah punya anak enam,
tapi masih kelihatan cantik?
Istri tetanggaku:
Subhanallah, sesungguhnya
keindahan itu milik Allah Subhanahu wa ta’ala dan bila Allah Subhanahu wa
ta’ala berkehendak, siapakah yang bisa menolaknya.
Annisa:
Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai
jilbab oleh ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah aku
nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan kulihat banyak wanita memakai
jilbab namun kelakuannya melebihi kami yang tidak memakai jilbab, hingga aku
nggak pernah mau untuk pakai jilbab, menurut ibu bagaimana?
Istri tetanggaku:
Duhai Annisa, sesungguhnya Allah
Subhanahu wa ta’ala menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung
rambut hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh
bukan mahrom kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah
Subhanahu wa ta’ala diakhirat nanti, jilbab adalah hijab untuk wanita.
Annisa:
Tapi yang kulihat banyak wanita yang
memakai jilbab yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan?
Istri Tetanggaku:
Jilbab hanyalah kain, namun hakekat
atau arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami.
Annisa:
Apa itu hakekat jilbab?
Istri Tetanggaku:
Hakekat jilbab adalah hijab lahir
batin. Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan mahram kamu. Hijab
lidah kamu dari berghibah (ghosib) dan kesia siaan, usahakan selalu berdzikir
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Hijab telinga kamu dari mendengar perkara
yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat. Hijab hidungmu
dari mencium cium segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan kamu dari
berbuat yang tidak senonoh. Hijab kaki kamu dari melangkah menuju maksiat.
Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu
kamu. Hijab hati kamu dari sesuatu selain Allah Subhanahu wa ta’ala, bila kamu
sudah bisa maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu, itulah hakekat
jilbab.
Annisa:
Ibu aku jadi jelas sekarang dari
arti jilbab, mudah mudahan aku bisa pakai jilbab, namun bagaimana aku bisa
melaksanakan semuanya?
Istri tetanggaku:
Duhai Anisa bila kamu memakai jilbab
itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah Subhanahu wa ta’ala yang Maha
Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, bila kamu mensyukuri rahmat itu kamu akan
diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga mencapai
kesempurnaan yang diinginkan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari
dimana seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet
yang kedua kali, pada saat roh roh manusia seperti anai anai yang bertebaran
dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam
yang panas, tidak ada rumput maupun tumbuhan.
Ketika tujuh matahari didekatkan di
atas kepala kita namun keadaan gelap gulita. Ketika seluruh Nabi ketakutan.
Ketika ibu tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya, sanak
saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang satu sama lain bisa menjadi
musuh, satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini.
Ketika manusia berbaris dengan
barisan yang panjang dan masing masing hanya memperdulikan nasib dirinya, dan
pada saat itu ada yang berkeringat karena rasa takut yang luar biasa hingga
menenggelamkan dirinya, dan rupa rupa bentuk manusia bermacam macam tergantung
dari amalannya, ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika
dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti
syetan, semuanya menangis, menangis karena hari itu Allah Subhanahu wa ta’ala
murka, belum pernah Allah Subhanahu wa ta’ala murka sebelum dan sesudah hari
itu, hingga ribuan tahun manusia didiamkan Allah Subhanahu wa ta’ala dipadang
mahsyar yang panas membara hingga Timbangan Mizan digelar itulah hari Yaumul
Hisab.
Duhai Annisa, bila kita tidak
berusaha untuk beramal dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila
kita di sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang
Maha Agung, Allah Subhanhu wa ta’ala. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari
Perhitungan nanti!!
Sampai disini aku baca diarynya
karena kulihat, berhenti dan banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk
matanya, Subhanallah, kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan, kemudian
kulihat tulisan kecil di bawahnya: buta, tuli dan bisu, wanita yang tidak
pernah melihat lelaki selain mahromnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar
perkara yang dapat mengundang murka Allah Subhanahu wa ta’ala, wanita yang
tidak pernah berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang dosa
dan sia sia tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi diary.
Itulah yang dapat saya baca dari
diarynya, semoga Allah SWT menerima Adikku disisinya, Amin, Subhanallah.
0 komentar:
Posting Komentar