3 Tuhan lagi kumpul
Dogma
Trinitas adalah topik yang paling menarik dalam berdakwah melalui diskusi,
dialog dan debat dengan kaum salib. Obyek dakwah (mad’uw) Insya Allah tidak ada
yang mampu menjelaskan kebenaran Trinitas.
Hal
ini bukan isapan jempol, melainkan sudah diakui oleh para cendekiawan Kristen.
Para sarjana teologi Kristen mengakui dengan jujur bahwa Dogma Trinitas adalah
puncak misteri yang tidak dapat dimengerti oleh akal sehat. Di samping itu,
Trinitas tidak didukung oleh satu ayat pun dalam Bibel. Satu-satunya dalil
Trinitas, bahkan baru ditulis pada abad ke-16.
Sebelum membahas masalah Trinitas, sebaiknya kita ketahui
terlebih dahulu secara lengkap doktrin Iman
Kristiani yang tersimpul dalam 12 Pengakuan Iman Rasuli sebagai berikut:
I. 1. Aku percaya
kepada Allah Bapa yang maha kuasa, Khalik langit dan bumi.
II. 2. Dan kepada Yesus Kristus, anakNya yang tunggal, Tuhan
kita,
3. Yang
dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria,
4. Yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan
mati, dan dikuburkan, turun ke dalam
kerajaan maut,
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari
antara orang mati,
6. Naik ke sorga, duduk di sebelah kanan
Allah Bapa Yang Mahakuasa,
7. Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan
yang mati.
III. 8.
Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja
yang kudus dan am; persekutuan orang-orang kudus.
10.
Pengampunan dosa.
11.
Kebangkitan daging.
12. dan hidup yang
kekal.
PENGERTIAN TRINITAS
Dalam
Iman Kristiani, Tuhan yang diimani adalah Allah Tritunggal (Trinitas) yang
terdiri dari tiga pribadi, yaitu Allah Bapa, Allah Anak (Yesus), dan Allah Roh
Kudus. Allah memiliki tiga pribadi yang setara. Meskipun terdiri dari tiga
pribadi, ketiga oknum Allah tersebut diyakini setara, sehakikat, sekehendak,
satu zat, tidak bercampur, tidak berpisah, dan tidak berasal mula.
Allah
bukan hanya Bapa saja, tetapi juga Yesus dan Roh Kudus. Bapa bukan Allah dalam
keseluruhannya, tetapi juga Yesus dan Roh Kudus. Yesus Kristus adalah seratus
persen Allah dan seratus persen manusia, namun Allah bukan hanya Yesus Kristus
saja, tetapi juga Bapa dan juga Roh Kudus. Roh Kudus adalah Allah yang datang
sesudah Yesus Kristus naik ke sorga. Pekerjaan-Nya adalah menolong manusia dan
siap memasuki/mendiami hati yang disucikan oleh darah Yesus Kristus.
Ketiga pribadi (Allah Bapa, Yesus
Kristus dan Roh Kudus) tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lain.
Salah satu dari yang tiga itu tidak bertindak lepas satu sama lain dan tidak
berada lepas satu sama lain.
PENOLAKAN TRINITAS ATAS DASAR AL QURAN
Alquran
menyatakan bahwa semua nabi dari Adam sampai Muhammad saw. (termasuk Nabi Isa
a.s.) mengajarkan Tauhid/monotheisme, yaitu penghambaan kepada satu-satunya
Tuhan yang benar dan berhak disembah. Tuhan tidak pernah berubah, baik sifat
maupun jumlahnya. Tak satu pun yang membawa ajaran Trinitas/Tritunggal.
Landasan ayat:
1. TAUHID NABI NUH
“Sesungguhnya Kami mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia
berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada bagi kamu Tuhan selain Dia (QS al-Mukminun 23).
2. TAUHID NABI HUD, SHALIH, DAN
SYU’AIB
“Dan kepada kaum ‘Ad (Kami mengutus) saudara mereka, Hud.
Dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada bagi kamu Tuhan selain Dia
(QS Hud 50).
“Dan kepada kaum Tsamud (Kami mengutus) saudara mereka,
Shalih. Dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada bagi kamu Tuhan
selain Dia (QS Hud 61).
“Dan kepada kaum Madyan (Kami mengutus) saudara mereka,
Syu’aib. Dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah tidak ada bagi kamu Tuhan
selain Dia” (QS Hud 84).
3. TAUHID NABI YAKUB
“Adakah kamu menyaksikan ketika Yakub mendekati kematian
ketika berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang akan kamu sembah sepeninggalku
kelak?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu
Ibrahim, Ismail dan Ishak, yaitu Tuhan Yang Esa dan kami hanya Islam kepada-Nya”
(QS al-Baqarah 133).
4. TAUHID NABI ISA
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya
Allah ialah Almasih putra Maryam,” Padahal Almasih sendiri telah berkata, “Hai
Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya barangsiapa
yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya Allah mengharamkan surga
atasnya, dan tempatnya di neraka, dan tidaklah ada penolong bagi orang-orang
yang zalim. “Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata bahwa Allah itu
salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Maha
Esa…(Al Maidah 72-73).
5. TAUHID NABI
MUHAMMAD SAW
“Maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah” (QS 47
Muhammad.” (74:19).
Ayat lainnya:
QS. As Syuura : 11
“(Dia)
Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
QS. Al-An’am : 163
“Tiada sekutu bagiNya;
dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
QS. Al-Mukminun 91
“Allah sekali-kali tidak
mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau
ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang
diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang
lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu”
QS. An-Nahl : 51
“Allah
berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan
Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut"
QS. An-Nisaa : 35
“Dan jika kamu
khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam[293]
dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua
orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik
kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”
PENOLAKAN TRINITAS ATAS DASAR BIBEL
(ALKITAB)
Meskipun
kitab Bibel sudah bercampur aduk antara firman Tuhan dengan tulisan manusia,
namun di dalamnya masih tersisa ajaran Tauhid (monotheisme). Dinyatakan di
dalamnya bahwa semua nabi dari Adam sampai Yesus mengajarkan penghambaan kepada
satu-satunya Tuhan yang benar dan berhak disembah. Tuhan tidak pernah berubah,
baik sifat maupun jumlahnya.
1. Tauhid
Nabi Musa
“Engkau
diberi melihatnya untuk mengetahui bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain
kecuali Dia” (Ulangan 4:35).
“Sebab
itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah bahwa Tuhanlah Allah yang di langit
di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain” (Ulangan 4:39).
“Sebab
itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit
di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain” (Ulangan 6:4).
“Lihatlah
sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku” (Ulangan
32:39).
2. Tauhid Nabi Daud
“Sebab
itu Engkau besar, ya Tuhan Allah, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan
tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga
kami” (II Samuel 7: 22).
“Tidak
ada seperti Engkau di antara para Allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa
yang Kaubuat” (Mazmur 86:8).
3. Tauhid Nabi Sulaiman
“
Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di
bumi di bawah” (I Raja-raja 8:23).
4. Tauhid Nabi Yesaya
“Demikian firman Tuhan: “Dan hamba-Ku yang telah Kupilih,
supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia.
Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku,
Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain daripada-Ku” (Yesaya 43:10-11).
“Beginilah
firman Tuhan, Raja dan Penebus Israel, Tuhan semesta alam: “Akulah yang
terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain daripada-Ku”
(Yesaya 44:6).
“Akulah
Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah” (Yesaya
45:5-6).
“
Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit, “Akulah Tuhan dan tidak
ada yang lain” (Yesaya 45:18).
“Bahwasanya
Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti
Aku” (Yesaya 46:9).
5. Tauhid
Nabi Isa (Yesus)
“Jawab
Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah
kita, Tuhan itu esa” (Markus 12:29).
“Aku
tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan
apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti
kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku” (Yohanes 5:30).
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu
bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus
Kristus yang telah Engkau utus”
(Yohanes 17:3).
ISTILAH TRINITAS TIDAK ADA DALAM
BIBEL
Trinitas adalah dogma yang paling
penting dalam iman Kristiani. Namun, keanehan yang sangat janggal adalah tidak
adanya istilah Trinitas/Tritunggal dalam Bibel, baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru, baik secara eksplisit maupun secara implisit. Hal ini sudah
diakui dengan sejujur-jujurnya oleh Dr. G.C. van Niftrik dalam bukunya Dokmatika
Masa Kini:
Di dalam Alkitab tidak ditemukan
suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata “Tritunggal” ataupun suatu
ayat tertentu yang mengandung dogma tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan dengan sangat mudah bahwa
Trinitas bukanlah ajaran para nabi dari Adam sampai Yesus (juga Nabi Muhammad).
PENGAKUAN PARA SARJANA TEOLOGI
Para sarjana teologi Kristen
terkemuka mengakui bahwa Trinitas adalah sebuah misteri yang tidak masuk akal,
tidak bisa dimengerti dan tidak bisa dijelaskan.
1. Dr. R.
Soedarmo dalam bukunya Ikhtisar Dogmatika
mengatakan:
“Agama Islam bercorak
rasionalitis, artinya rasio, akal budi, memberi tekanan sungguh-sungguh. Oleh
karena itu, trinitas ditolak, sebab tidak dapat dimengerti bahwa tiga adalah
satu dan bahwa satu adalah tiga. Kita tentu insaf bahwa Trinitas memang
tidak dapat dimengerti.
2. Alban
Douglas dalam bukunya Inti Ajaran
Alkitab mengatakan:
Barangsiapa mencoba untuk mengerti
Tritunggal secara tuntas dengan daya akal manusiawi, akan menjadi tidak waras.
Tetapi barangsiapa menyangkal Tritunggal, akan kehilangan jiwanya.
3. Dr. J.
Verkuyl dalam bukunya Aku Percaya
mengatakan:
Rahasia ketritunggalan ini
sebenarnya tak dapat kita rumuskan dengan kata-kata manusia, hanya dapat kita
sembah saja.
4. Adolf Heuken Sj Dalam
bukunya Ensiklopedi Gereja mengatakan:
Pengakuan Allah Tritunggal merupakan
kekhasan iman Kristiani. Pengakuan inilah dasar dan puncak misteri. Misteri
Allah Tritunggal tidak dapat disimpulkan dari apa pun dalam dunia. Misteri
Tritunggal adalah misteri iman yang mutlak.
5. Bernhard
Lohse dalam bukunya Pengantar Sejarah
Dogma Kristen mengatakan:
Dalam acuan terhadap masa-masa
permulaan dari ajaran Trinitas, kita tetap menemukan ketidakpastian. Dalam
bidang ini suatu penjelasan yang tuntas belum dicapai. Sejauh menyangkut
Perjanjian Baru, kita tidak menemukan di dalamnya suatu ajaran yang aktual
tentang Trinitas.
SATU-SATUNYA AYAT TRINITAS DALAM
BIBEL TERNYATA PALSU
Ayat dalam Bibel yang dijadikan
sebagai landasan ajaran Trinitas hanya ada satu saja, sebagaimana penjelasan
Dr. G.C. van Niftrik: “Alasan yang menimbulkan perumusan dogma Trinitas mungkin
terdapat dalam I Yohanes 5:7: Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam
sorga: Bapa, Firman, dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
Ayat tersebut diakui sebagai ayat
sisipan/palsu oleh pihak gerejani, karena tidak ditemukan dalam naskah codeks
Sinaiticus, codeks Alexandrianus dan Vaticanus (lihat lampiran).
Zonder Publishing House, penerbit Alkitab dari Amerika dalam
versinya The Holy Bible New International Version pada halaman 1242
memberikan komentar yang cukup obyektif, bahwa I Yohanes 5:7-8 itu tidak
dijumpai dalam Naskah Yunani sebelum abad ke-16.
KEESAAN TUHAN TRINITAS TIDAK KEKAL
Jika keesaan Tuhan yang diimani
terdiri dari tiga pribadi yang setara, sehakikat, sekehendak tidak bercampur,
tidak berpisah dan tidak berasal mula, maka berarti keesaan Tuhan dalam Bibel
tidak kekal, dengan bukti kejadian-kejadian sebagai berikut.
1. Ketika Yesus belum lahir, berarti 1/3 oknum Tuhan tidak
ada. Jadi, Trinitas belum ada sebelum kelahiran Yesus ke dunia.
2. Ketika Yesus mati tragis dieksekusi di atas gantungan
tiang salib (Matius 27:50/Markus 15:37/Lukas 23:46/Yohanes 19:28), berarti 1/3
oknum Tuhan tidak ada.
3. Allah Bapa ada di sorga dan Allah Yesus ada di bumi
(oknum Trinitas berpisah)
Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapaku yang di sorga (Matius 7:21).
ALLAH, YESUS DAN ROH KUDUS BUKAN
OKNUM TUHAN YANG SAMA
Tanpa banyak komentar, fakta-fakta
berikut sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Allah Bapa, Allah Anak
(Yesus), dan Roh Kudus itu tidak sama.
1. Menghujat Allah Bapa dan Yesus
masih bisa diampuni, tapi menghujat Roh Kudus tak berampun.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang
mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak
mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal
(Markus 3:28-29).
Setiap orang yang mengatakan sesuatu
melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat
Roh Kudus, ia tidak akan diampuni
(Lukas 12:10).
Komentar:
Ayat tersebut membuktikan bahwa
Allah Bapa dan Allah Yesus tidak sama dengan Allah Roh Kudus bukan oknum Tuhan
tersebut diyakini setara, sehakikat dan sekehendak.
Jika ketiga oknum Tuhan itu sama,
setara, sehakekat dan sekehendak, seharusnya menghujat Allah, menghujat Yesus
dan menghujat roh Kudus sama-sama tidak berampun.
2. Ketika Yesus dibaptis di sungai
Yordan, Roh Kudus turun seperti burung merpati dan Allah berfirman dari langit.
Sesudah dibaptis, Yesus segera
keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan dia melihat Roh
Allah seperti burung merpati turun ke atasnya, lalu terdengarlah suara dari
sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan
(Matius 3:17; bandingkan: Markus
1:11, dan Lukas 3:22).
Komentar:
Ayat tersebut jelas menolak doktrin
bahwa Allah Bapa, Allah Yesus dan Allah Roh Kudus adalah oknum yang setara,
sehakikat, sekehendak, satu zat, tidak bercampur dan tidak berpisah.
Sebab, dalam peristiwa pembaptisan
di sungai Yordan tersebut, masing-masing oknum Tuhan tampak dalam 3 rupa,
yaitu:
- Allah Bapak ada di langit dan
bersuara,
- Allah Anak kelihatan berupa manusia
Yesus yang sedang basah kuyup di sungai
- Allah Roh Kudus menjelma menjadi
burung merpati yang sedang terbang di atas kepala Yesus.
Jelas sekali,
ketiganya berbeda, tidak sama.
3. Yesus (Allah Anak) bergembira dalam Roh Kudus dan
bersyukur kepada Allah Bapa.
Pada waktu itu juga bergembiralah
Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan
langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan
orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang
berkenan kepada-Mu” (Lukas 10:21).
ALLAH
BAPA TIDAK SAMA DENGAN ROH KUDUS
1. Roh Kudus
berdoa kepada Allah Bapa
“Roh sendiri berdoa untuk kita
kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (Roma
8:26).
2. Roh Kudus adalah Malaikat Jibril
“Dalam bulan yang keenam Allah
menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari
keluarga Daud; nama perawan itu Maria (Lukas 1:26).
“Kelahiran Yesus Kristus adalah
seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri
(Matius 1:18; bdk: QS Maryam 16-19).
3. Roh Kudus diutus Allah
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus,
yang akan diutus oleh Bapa dalam namaku (nama Yesus, pen.) Dialah yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang
telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26).
Logika: - Setiap yang diutus/disuruh Tuhan pasti
bukan Tuhan dan tidak sama dengan
Tuhan.
-
Roh Kudus diutus/disuruh Tuhan.
-
Berarti, Roh Kudus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan
YESUS TIDAK SAMA DENGAN ALLAH BAPA (BERARTI
YESUS BUKAN TUHAN)
1. Yesus lebih kecil daripada Allah Bapa.
“Bapaku, yang memberikan mereka
kepadaku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorangpun tidak dapat merebut
mereka dari tangan Bapa “(Yohanes 10:29).
“Sekiranya kamu mengasihi aku, kamu
tentu akan bersukacita karena aku pergi kepada Bapa-ku, sebab Bapa lebih besar
daripada aku” (Yohanes 14:28).
Logika: - Setiap yang
lebih kecil dari Tuhan pasti bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan
- Yesus lebih kecil
dari Tuhan.
- Berarti, Yesus
bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan
2. Allah tahu kapan datangnya kiamat, sedang Yesus tidak
tahu
“Tetapi tentang
hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga
tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri” (Matius 24:36).
Logika: - Allah tahu kapan datangnya Hari Kiamat.
-
Yesus tidak tahu kapan datangnya
Hari Kiamat.
-
Berarti, Yesus bukan Tuhan dan tidak
sama dengan Tuhan.
3. Allah Maha Baik, sedangkan Yesus menolak disebut baik.
Maka Yesus bukan Tuhan Allah.
“Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab
Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (I Tawarikh 16:
34).
“ Jawab Yesus: “Mengapa
kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja” (Markus
10: 18)
Logika: - Allah Maha Baik.
-
Yesus menolak disebut sebagai orang baik.
-
Berarti, Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
4. Allah Maha Mengetahui (I Raja-raja 8: 39), sedangkan
Yesus tidak tahu dan mencari-cari buah ara (Matius 21: 18-19).
Logika: - Allah itu Maha Mengetahui.
-
Yesus tidak tahu dan mencari-cari buah ara.
-
Berarti, Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
5. Yesus duduk dan berdiri di sebelah kanan Allah
“Sesudah Tuhan Yesus berbicara
demikian kepada mereka, terangkatlah ia ke sorga, lalu duduk di sebelah
kanan Allah” (Markus 16:19).
“Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat
langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah” (Kisah Para Rasul 7:56).
Logika: - Setiap yang
duduk bersama Tuhan pasti bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
-
Yesus duduk bersama Tuhan.
-
Berarti, Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
6. Yesus datang dari Allah
“Yesus tahu bahwa Bapanya telah
menyerahkan segala sesuatu kepadanya dan bahwa dia datang dari Allah dan
kembali kepada Allah.Yesus bersyukur kepada Allah (Yohanes 13:3).
“Kata Yesus: “Aku datang dari
Bapa dan aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi
kepada Bapa” (Yohanes 16:28).
Logika: - Setiap yang datang dari Tuhan pasti bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan
- Yesus datang
dari Tuhan.
-
Berarti, Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan
.
7. Yesus bersyukur kepada Allah Bapa
“Pada waktu itu
berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil
“(Matius 11:25).
“Pada waktu itu
juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: “Aku bersyukur
kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada
orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu” (Lukas 10:21).
8. Tidak pantas Tuhan berdoa, karena Tuhan itu menerima doa
“TUHAN
itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.” (Amsal 15: 29)
Karena
Yesus berdoa maka Yesus bukan Tuhan
“Akan
tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.” (Lukas 5: 16)
“Kemudian
Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia
berlutut dan berdoa, kata-Nya:….”
(Lukas 22: 41)
“Lalu
Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati
mereka sedang tidur karena dukacita.”
(Lukas 22 : 45)
“Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu
tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya:
"Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." (Matius 26: 36)
Karena Yesus berdo’a maka Yesus bukan Tuhan, sebab mustahil
ada Tuhan berdo’a.
Logika: - Tuhan tidak berdoa, tetapi menerima
doa.
- Yesus berdoa
kepada Tuhan.
- Berarti, Yesus
bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
9. Allah Maha Penyelamat dan Pelindung (Mazmur 34: 20), sedangkan Yesus bedoa supaya selamat
(Yohanes 12: 27). Berarti, Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
10. Allah tidak penakut, sedang Yesus penakut (Matius 16: 20; Yohanes 7:10). Maka Yesus bukan Tuhan
Allah.
11. Allah tidak dapat digoda dan dikelabuhi, sedangkan Yesus
dicobai oleh iblis.
“Apabila seorang dicobai,
janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak
dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. (Yakobus
1: 13)
“Yesus, yang penuh dengan Roh
Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ
Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. (Lukas 4: 1-2)
Logika: - Allah tidak dapat dicobai oleh
siapapun.
- Yesus dicobai
oleh iblis.
- Berarti, Yesus
bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
12. Allah tidak mengantuk dan tidak tidur, sedangkan Yesus
mengantuk dan tidur.
“Pertolonganku ialah dari Tuhan,
yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu
tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga
Israel. (Mazmur 121: 3-4).
“Pada waktu itu Yesus sedang
tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridnya membangunkan dia dan
berkata kepadanya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun
bangun. (Markus 4: 37-38)
Logika: - Allah tidak pernah mengantuk dan
tidur.
-Yesus tidur
pulas.
-Berarti, Yesus
bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
13. Allah Maha Kuasa (II
Korintus 6: 18), sedangkan Yesus disetir oleh Allah Bapa
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa
dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan
penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan
kehendak Dia yang mengutus aku (Yohanes 5:30).
Logika: - Yang disetir oleh Tuhan bukanlah Tuhan.
- Yesus disetir
oleh Tuhan.
- Berarti, Yesus
bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
14, Yesus berteriak memanggil Allah Bapa
“Kira-kira jam tiga berserulah Yesus
dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allahku,
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
(Matius 27:46).
“Dan pada jam tiga berserulah
Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang
berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? “(Markus
15:34).
“Lalu kegelapan meliputi seluruh
daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci
terbelah dua.Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawaku”. Dan sesudah berkata demikian dia menyerahkan nyawanya”
(Lukas 23:44-46).
“Sesudah Yesus meminum anggur
asam itu, berkatalah ia: “Sudah selesai”. Lalu ia menundukkan kepalanya
dan menyerahkan nyawanya” (Yohanes 19:30).
Logika : - Yang berteriak memanggil Tuhan, jelas bukan Tuhan (lucu
sekali
bila Tuhan beteriak memanggil Tuhan).
-Yesus berteriak
memanggil Tuhan.
-Berarti, Yesus
bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
15. Kematian tidak menimpa Allah, sedangkan
Yesus mengalami kematian.
“Dialah satu-satunya yang tidak
takluk kepada maut” (I Timotius 6: 16)
“Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan
menyerahkan nyawanya” (Markus 15: 37)
Logika: - Allah Maha Hidup dan tak pernah mati.
- Yesus mati di
atas gantungan tiang salib.
- Berarti, Yesus
bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan.
PENOLAKAN TRINITAS ATAS DASAR PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN
Untuk merasionalkan Dogma Trinitas,
para sarjana Teologi terkemuka mencoba menunjukkan berbagai perumpamaan supaya
Trinitas dapat dipahami dan dimengerti. Berikut ini beberapa perumpamaan dan
bantahannya.
1. Perumpamaan Ruangan oleh Agustinus dan Prof. Bavink
Ruangan di sekeliling kita mempunyai
tiga ukuran: tinggi, panjang, dan lebar. Di mana pun juga, baik dalam kamar,
dalam peti, maupun dalam alam, ukuran itu selalu berada sebagai Tritungal
ukuran panjang, lebar, dan tinggi.
Apabila dihilangkan tingginya atau
lebarnya, tidak ada ruangan lagi. Ketiga-tiganya: panjang, lebar, dan tinggi
selalu bersatu dan saling berhubungan, dan bersama-sama mereka mewujudkan
sebuah ruangan. Ruangan selalu berada sebagaimana Tritunggal.
Bantahan:
Perumpamaan itu sangat tidak sesuai dengan dogma Trinitas.
a. Dalam dogma Trinitas, Tuhan
adalah Esa dengan mempunyai tiga oknum: Allah Bapa, Allah Anak (Yesus), dan
Roh Kudus. Allah Bapa adalah Tuhan, Allah Anak (Yesus) adalah Tuhan, dan begitu
pula dengan Roh Kudus. Masing-masing adalah Tuhan.
b. Dalam perumpamaan ruangan yang
terdiri dari tinggi, panjang, dan lebar, masing-masing unsur tidak disebut
sebagai ruangan. Tinggi bukan ruangan, panjang bukan ruangan, dan lebar pun
bukan ruangan.
Jelas sekali bahwa perumpamaan ruangan untuk merasionalkan
Trinitas salah alamat.
2.
Perumpamaan Kubus oleh H.M. Finlay
Trinitas itu dapat dilukiskan dengan sebuah bentuk kubus.
Gambar 1, adalah suatu kesatuan
mutlak, hanya satu ukuran saja.
Gambar 2, terdiri dari dua ukuran,
tetapi masih satu benda, bukan dari dua kesatuan yang terpisah.
Gambar 3, adalah satu kubus yang
terdiri dari 3 ukuran. Sungguh pun demikian, kubus tersebut masih tetap satu
benda, bukan tiga.
Bantahan:
a. Kubus terdiri dari 3 unsur
ukuran. Jika salah satu unsur tidak ada, kubus tidak akan ada. Kalau Tuhan
diumpamakan seperti kubus, maka berarti Tuhan tidak ada ketika Yesus belum
lahir dan ketika Yesus tewas disalib.
b. Kalau Tuhan harus ada bila ada 3 unsur ukuran, berarti Tuhan
itu diciptakan, bukan Maha Pencipta (Khalik).
3. Perumpamaan
Api
Trinitas itu dapat dilukiskan dengan api.
“Bahwa dunia penuh dengan hal-hal yang tiap-tiap merupakan
kesatuan juga merupakan kejamaan. Misalnya: Api = cahaya, panas, dan rasa.
Bahkan, benda-benda yang biasa saja misalnya kursi. Kursi bukanlah kakinya
atau sandaran punggungnya, melainkan semuanya bersama-sama. Jadi, terlalu
gampang kalau dikatakan bahwa satu tak mungkin tiga dan sebaliknya.
Bantahan:
Sama
dengan bantahan nomor 1.
4.
Perumpamaan Tuhan dan sopir
Trinitas
itu dapat dilukiskan dengan perumpamaan sebagai berikut:
“Hamran
Ambrie kalau di rumah adalah kepala rumah tangga, kalau di kantor adalah
direktur, sedang kalau menyetir mobil, Hamran Ambrie adalah seorang sopir.
Tetapi, jumlah Hamran Ambrie hanya ada satu orang, bukan tiga. Sebutan yang
berbeda menunjukkan aktivitas yang berbeda pula.
Bantahan:
Pertama. Jabatan seorang Hamran Ambrie tidak hanya tiga (sopir,
kepala rumah tangga dan direktur) saja, melainkan masih banyak lagi. Misalnya,
pendeta di gereja, pembeli di super market, penumpang di bus kota, pasien di
rumah sakit, guru di sekolah Minggu, penonton di tempat hiburan, pengunjung di
sebuah pameran, pembaca koran, pemirsa televisi dan lain-lain.
Kalau Tuhan Trinitas dianalogikan
dengan pribadi Hamran Ambrie, seharusnya oknum Tuhan yang diyakini tidak hanya
tiga, tapi selusin lebih.
Kedua. Karena Hamran Ambrie hanya ada satu orang, maka mustahil
Hamran Ambrie menjadi kepala rumah tangga di dalam rumah, menjadi direktur di
kantor dan menjadi sopir dalam mobil dalam waktu yang bersamaan.
Jika Tuhan Trinitas diumpamakan
dengan pribadi Hamran Ambrie, maka kekuasaan Tuhan sangat terbatas. Ketika
Tuhan menjelma menjadi manusia Yesus, berarti di sorga tidak ada Tuhan. Dan
ketika Tuhan menjelma menjadi burung merpati yang terbang di sungai Yordan,
maka Yesus sedang tidak menjadi Tuhan.
Mustahil Tuhan sangat terbatas kekuasaannya. Berarti,
perumpamaan Hamran Ambrie tersebut meleset.
TRINITAS
MENIRU AJARAN AGAMA KAFIR SEBELUMNYA
Kepercayaan Tuhan Trinitas adalah
ajaran agama-agama kafir yang sudah lama berkembang di mana-mana, terutama di
sekitar Laut Tengah. Jauh sebelum ada penyelidikan sejarah, Alquran sudah
memberikan sinyalemen bahwa dogma Trinitas itu tidak Alkitabiyah, melainkan
meniru agama-agama kafir sebelumnya.
“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair
itu Anak Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu Anak Allah”.
demikian itu ucapan mereka dengan mulut mereka, meniru omongan orang-orang
kafir sebelumnya. Allah pasti membinasakannya. Bagaimana mereka itu dapat
berpaling?” (QS at-Taubah 30).
BERIKUT
INI BUKTI-BUKTI BAHWA TRINITAS ITU MENCONTEK AGAMA-AGAMA KAFIR SEBELUMNYA.
1. Trinitas di Mesir
a. Tuhan Bapa (Osiris)
- Lahir pada tanggal 27 Desember dari perawan Neis (Perawan
Dunia) di dalam goa.
- Mengajarkan cinta kasih, kedamaian dan kelembutan.
- Dikalahkan oleh Typhon, disalib dan dicincang sampai mati
sebagai penebus dosa.
- Setelah mati, jasadnya bangkit pada hari ketiga.
b. Tuhan Perempuan (Isis)
- Isis adalah Tuhan perempuan yang
pemujaannya saat ini sama dengan pemujaan
umat Katolik terhadap Bunda Maria.
c. Tuhan Anak (Horus)
- Anak tunggal Osiris–Isis yang lahir
di goa (kisah ini diadopsi Kristen dengan menyatakan bahwa Yesus lahir di goa).
- Juru selamat yang
mati menebus dosa dengan darahnya, dikuburkan, kemudian jasadnya bangkit pada
hari ketiga.
- Gambar-gambar tentang Horus dalam gendongan ibunya (Tuhan
Isis) masuk ke dalam Gereja dalam bentuk bayi Yesus di tangan Bunda Maria.
2. Trinitas di Persia (Mitraisme)
- Mitra adalah dewa matahari yang banyak dipuja di berbagai
negeri dari India sampai Eropa.
- Dewa Mitra diyakini sebagai Juru Selamat Penebus Dosa yang
lahir dari seorang perawan pada hari Minggu tanggal 25 Desember. Kepercayaan
inilah yang diadopsi oleh penganut Kristen.
- Hari Minggu adalah hari suci bagi agama Mitra. Kemudian,
tradisi ini diabadikan sebagai hari suci untuk beribadah di gereja oleh umat
Kristen. Padahal, Bibel memerintahkan mereka untuk menguduskan hari Sabat
(Keluaran 20:8; Ulangan 5:12).
Hal ini terbukti dengan istilah Minggu (Domingos = hari
Tuhan), Sunday, Sonntag, Zondag (hari Matahari).
- Untuk menebus dosa manusia, dewa Mitra menjelma
(inkarnasi) menjadi lembu suci yang darahnya menebus dosa manusia.
3. Trinitas/Trimurti di India (Hindu)
- Dalam agama Hindu, Tuhan diyakini terdiri dari tiga oknum
(Trimurti), yaitu Brahma (Tuhan Bapa), Wisnu (Tuhan Pemelihara), dan Syiwa
(Tuhan Pembinasa).
- Brahma mempunyai seorang anak yang tunggal yaitu Krisna
yang dilahirkan di kandang sapi. Ketika lahir, Krisna terancam pembunuhan oleh
Kasna, sedangkan kelahiran Yesus terancam pembunuhan Herodes.
- Oknum ketiga dari Trimurti adalah Syiwa. Kepadanya sering
dikorbankan beratus-ratus nyawa manusia. Tetapi, menurut pemeluk Hindu,
nyawa-nyawa yang dikorbankan itu sesungguhnya adalah inkarnasi Syiwa sendiri.
Wallaahu
a’lam bis-shawaab.
(Oleh: Eros Dai – Ketua Pengkaderan dan Dakwah Tim
FAKTA Pusat)
0 komentar:
Posting Komentar